Selain menyediakan aneka buah, wisata ini juga menyediakan beraneka ragam tanaman hias dan benih-benih tanaman yang siap untuk ditanam, pengunjung yang ingin membeli bibit-bibit ini diperbolehkan seluas-luasnya.
Petani-petani yang mengelola lahan agrocepoko dalam bertani sebelumnya mendapatkan bootcamp-bootcamp pedampingan dimulai dari pemilihan pupuk terbaik yang hendak di gunakan, kemudian jadwal pemupukan, cara membasmi serangga, dan pedampingan-pedampingan lainnya. Hal ini diawasi ketat oleh petugas kebun, sehingga kemurnian dan kualitas buah yang ada di kebun ini sudah terjamin.
Meskipun kelihatannya wisata ini sudah baik namun masih terdapat permasalahan yang terjadi, seperti kelebihan panen yang sering menyebabkan buah membusuk karena terlalu berlebihan, tantangan ketersediaan air ketika musim kemarau hingga kepuasan wisatawan yang berkunjung. Â Dimulai dari kepuasan wisatawan, dari penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan indeks dari kepuasan wisatawan (Customer Satiscation Index) senilai 77,81% yang berarti kondisinya sudah baik dan puas dari sisi pelayanan, hanya perlu ditingkatkan untuk perbaikan yang lebih baik di masa depan.
Kemudian ketersediaan air dikala musim kemarau, tidak bisa dipungkiri pasokan air di musim kemarau selalu saja menjadi tantangan untuk bercocok tanam, namun ketika musim penghujan masalah lain yang terjadi banyak hama perusak yang muncul di tanaman. Upaya prefentif yang bisa dilakukan saat ini dilakukannya pembangunan area pengairan dengan tower salah satunya, dan untuk pencegahan agar meminimalisir hama adalah dengan membungkus bibit-bibit yang sudah ditanam dengan plastik agar hama tidak bisa masuk kedalam. Lalu kendala terakhir adalah panen buah yang melimpah dan seringkali banyak yang membusuk karena tidak ada langkah-lamgkah pengolahan pasca panen.
Ya semoga wisata ini kedepannya bisa lebih berkembang lagi dengan menggandeng NGO NGO seperti Kehati untuk mempromosikan wisata agrocepoko. Kemudian bisa menggandeng swasta terkait pengembangan dan permodalan tambahan yang mungkin dibutuhkan untuk kemajuan agrocepoko, semoga jika ada orang travel atau tour baca ini harapannya tidak lebih, untuk wisata ini untuk dimasukkan ke paket wisata dengan wisata lain yang ada di sekitarnya agar terpadu tidak misah-misah sendiri dan menggencarkan promosi wisata salah satunya dengan sering-sering mengajak influence untuk mempromosikan wisata yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H