Mohon tunggu...
Feren Nevita Meiliana
Feren Nevita Meiliana Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pelayanan BK kepada Anak Berkebutuhan Khusus (Tuna Netra)

3 Desember 2020   16:12 Diperbarui: 2 April 2022   13:18 3309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak Tuna Netra bersama dengan anak lainnya secara bersama melalui kelompok yang dapat memperoleh berbagai bahan sumber dari guru pembimbingnya dengan pokok bahasan tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dalam hidupnya sehari – hari dan  untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu, maupun sebagai dengan  pelajar , dan untuk  dalam pertimbangan untuk pengambilan keputusan  atau tindakan tertentu.

7.  Layanan Konseling Kelompok 

Anak Tuna Netra dapat memungkinkan memperoleh layanan bimbingan dan konseling dengan memperoleh kesempatan pembahasan dan permasalahan yang dialami dirinya memalui kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah masalah pribadi yang dapat  dialami oleh masing  dari anggota kelompok itu sendiri.

Contoh dalam strategi dalam pelayanan pengajaran bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus yang Tuna Netra bisa dalam pengajaran dengan menggunakan tulisan braille , gambar timbul , benda model dan benda nyata . sedangkan dapat menggunakan media  bersuara yaitu tape recorder. 

Untuk membantu kepada anak Tuna Netra dalam beraktivitas di sekolah luar biasa yang tempat mereka belajar mengenai Orientasi dan mobilitas. Orientasi dan Mobilitas diantarannya mempelajari bagaimana cara anak Tuna Netra mengetahui tempat dan arah serta bagaimana menggunakan khusus anak tuna netra yang terbuat dari aluminium tersebut. (Oki Dermawan : 889)

Tujuan saya pemilihan topik ini dengan untuk memberi informasi tentang strategi yang tepat dalam pelayanan BK terhadap anak berkebutuhan khusus yaitu anak Tuna Netra.

Kesimpulan :

Dapat saya simpulkan dari essay saya ini yaitu anak Tuna Netra yang memiliki permasalahan pada anak yang mempunyai kekurangan secara indrawi , yakni indra penglihatan. Disini ada 6 layanan konseling dengan ada salah satunya perorangan pelayanan ini dengan memungkinkan bagi anak Tuna Netra untuk mendapatkan secara langsung dengan adanya tatap muka dengan guru pembimbing dengan pembahasan dan solusi dalam permaslaahan pribadi yang dialaminya. 

Lalu ada layanan konseling kelompok terhadap anak tuna netra memungkinkan memperoleh layanan bimbingan dan konseling untuk memperoleh kesempatan dalam dan permasalahan yang dialaminya melalui  kelompok. Masalah yang dibahas itu yaitu masalah pribadi yang dialami masing dari   anggota kelompok itu sendiri. Sedangkan media yang dimaksud yang dapat mempermudah dalam pengajaran bisa dengan media bersuara yang dapat di praktekkan dalam mengajar oleh guru dengan contohnya tape recorder. Lalu media cetak bisa menggunakan tulisan braille.

Daftar Pustaka  :

  1. Dwinita, Dina. 2012. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus, dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. Jurnal Bimbingan Konseling. Vol. 1 No. 3 Sept. 2012., Padang: UNP.
  2. Supiartna, Rendra Khaldun. 2012.  PENDEKATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Volume 7, No. 1, Juni 2018.
  3. Muhammad Awwad. 2012.  Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.  Jurnal Bimbingan Konseling. Volume 7, No. 1, Juni 2015.
  4. Oki Dermawan. 2013.  STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB. Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013, Vol. 6, No.2 .
  5. Shari Tarver-Behring , Michael E. Spagna. 2004. Counseling With Exceptional Children. Vol. 36 , No. 8.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun