Mohon tunggu...
Ferdy Durhan
Ferdy Durhan Mohon Tunggu... Guru

senang berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jeruji di Ujung Pena

12 Maret 2021   22:00 Diperbarui: 12 Maret 2021   22:03 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutitipkan pena ini untukmu penguasa

Dengan segumpal asa tentang hikmahnya amanah

Di balik pena terbungkus indah berlaksa-laksa kenikmatan

Demi puas dahagamu akan tingginya pamor dan pengakuan

Demi langgengnya takhtamu

Demi ketamakanmu menimbun emas di brankasmu nan fana

Atau demi daun mudamu yang kau buai dengan harta bergelimang

Kutitip pena dengan jeruji di ujungnya

Biar hatimu terenyuh

Pada jeritan anak-anak yang binar matanya kian redup menatap bayang ibunya tak jua menjelma

Pada orang-orang muda yang berkelana tanpa arah mengejar asa yang sulit diraih

Pada pengemis jalanan yang raut wajahnya semakin kusut dipanggang terik mentari demi nasi sejumput

Pada petani yang tak henti meringis karena lumbung yang tak pernah penuh

Pada buruh yang terus mendamba upah yang layak

Ya…pada rakyat sahaya yang menanti hikmah takhtamu penuh harap

Pintalah pada Yang Kuasa

Biar goresan penamu

Tak dicatut para mafia proyek

Pun penguasa lalim yang tak sudi dinastinya berakhir

Gemakan lagi sumpahmu saat engkau dimahkotai takhta

dan di dadamu disematkan pena berjeruji ini

Biar jagat raya ini menolongmu serupa

Mengangkat nazarmu setinggi langit

Hingga engkau menjadi pemimpin agung

Di ujung pena ini ada hikmah tentang mulianya amanah

Goreskan dengan penuh cinta demi kemaslahatan

Bukan demi ketamakan, pamor, pengakuan atau nafsu belaka

Agar engkau tak mendekam di balik jeruji

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun