Kutitipkan pena ini untukmu penguasa
Dengan segumpal asa tentang hikmahnya amanah
Di balik pena terbungkus indah berlaksa-laksa kenikmatan
Demi puas dahagamu akan tingginya pamor dan pengakuan
Demi langgengnya takhtamu
Demi ketamakanmu menimbun emas di brankasmu nan fana
Atau demi daun mudamu yang kau buai dengan harta bergelimang
Kutitip pena dengan jeruji di ujungnya
Biar hatimu terenyuh
Pada jeritan anak-anak yang binar matanya kian redup menatap bayang ibunya tak jua menjelma
Pada orang-orang muda yang berkelana tanpa arah mengejar asa yang sulit diraih
Pada pengemis jalanan yang raut wajahnya semakin kusut dipanggang terik mentari demi nasi sejumput
Pada petani yang tak henti meringis karena lumbung yang tak pernah penuh
Pada buruh yang terus mendamba upah yang layak
Ya…pada rakyat sahaya yang menanti hikmah takhtamu penuh harap
Pintalah pada Yang Kuasa
Biar goresan penamu
Tak dicatut para mafia proyek
Pun penguasa lalim yang tak sudi dinastinya berakhir
Gemakan lagi sumpahmu saat engkau dimahkotai takhta
dan di dadamu disematkan pena berjeruji ini
Biar jagat raya ini menolongmu serupa
Mengangkat nazarmu setinggi langit
Hingga engkau menjadi pemimpin agung
Di ujung pena ini ada hikmah tentang mulianya amanah
Goreskan dengan penuh cinta demi kemaslahatan
Bukan demi ketamakan, pamor, pengakuan atau nafsu belaka
Agar engkau tak mendekam di balik jeruji
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI