Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Boso Kromo Itu Kuno?

9 Oktober 2015   02:30 Diperbarui: 9 Oktober 2015   02:46 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nah efek baiknya, juga sedikit-dikit Ivo belajar boso kromo gegara nguping pembicaraan emaknya denga kakungnya.

Dari situ saya bisa menjelaskan bahwa dalam bahasa jawa memang ada tiga tingkatan yaitu ngoko, kromo madya dan kromo inggil.

Ngoko itu bahasa sehari-hari, lazimnya digunakan antar teman sebaya atau terhadap yang lebih muda.
Kromo madya itu digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau dituakan.
Kromo Inggil itu digunakan untuk berbicara dengan orang ningrat (darah biru).

Selain itu karena kebiasaan saya berbahasa kromo madya, saya juga seolah meng-kromokan bahasa inggris, terutama saat saya berkomunikasi lewat e-mail dengan klien dan suplier.

Ini sangat menguntungkan karena dengan bahasa yang penuh hormat maka klien maupun suplier akan selalu membantu kita.

Berbahasa yang baik itu tidak ada ruginya.
So meski mindset kita global, filosofi akar budaya kita jangan pernah dilupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun