Lingkungan kita semakin menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius. Banyak slogan dan poster terkait pemanasan iklim yang disebar, dan banyak juga gerakan untuk mengurangi produksi sampah di berbagai tempat dan menjaga kebersihan air. Namun upaya kami untuk mengurangi kerusakan tampaknya tidak membuahkan hasil. Hutan terus ditebang untuk dijadikan furnitur dan bahan bakar fosil yang kita gunakan untuk transportasi. Untuk mencapai kondisi lingkungan yang baik, kita harus bertindak lebih cerdas, efisien dan efektif. Untuk mencari solusi atas permasalahan ini, kita perlu mengetahui akar kerusakan lingkungan yang kita alami. Salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan adalah kurangnya kesadaran dan pendidikan lingkungan. Pembinaan sejak dini mengenai cara membuang sampah dan memanfaatkan barang bekas dengan benar dapat sangat membantu mengurangi dampak terhadap lingkungan. Faktanya, ada juga orang yang ingin menjaga alam, namun tidak memiliki pengetahuan yang cukup, atau mereka ditipu oleh orang lain karena ketidakmampuan akademis. Biasanya hal seperti ini terjadi di desa-desa dan daerah terpencil, di mana orang-orang yang berniat terus-menerus menyerang sumber daya alam adalah hal yang merugikan.
Dampaknya, kerusakan lingkungan tidak hanya merugikan manusia, namun juga makhluk lain yang hidup di bumi. Banyak hewan yang punah karena kemampuan adaptasinya yang sangat buruk dibandingkan manusia. Virus dan bakteri bermutasi menjadi spesies baru yang dapat menyebabkan penyakit mematikan. Manusia sendiri tentu akan kehilangan kenyamanan hidup jika lingkungannya rusak. Banjir terjadi dimana-mana, kekeringan juga terjadi di berbagai tempat. Selain itu, sering terjadi kegagalan panen. Hal-hal tersebut bisa terjadi karena kerusakan lingkungan khususnya hutan dapat menyebabkan pemanasan global. Sebenarnya semua solusi ada pada diri kita masing-masing. Namun memulai membutuhkan keberanian. "Orang lain mungkin mengkritik kita karena kebersihannya dan juga aneh karena kita tidak mengikuti tren membuang sampah sembarangan. Yang terpenting jangan pernah setengah hati ketika sudah mengambil langkah-langkah penyelamatan lingkungan. Anda mulai dengan membuang sampah pada tempatnya, Anda mulai menggunakan objek dua dimensi, tetapi Anda tidak melakukannya dalam skala besar. Misalnya, Anda bisa membuat wadah dari botol bekas dan mengubahnya menjadi asbak. Anda juga bisa mengurangi penggunaan plastik saat bepergian atau berbelanja.
Pertama; Sebagai contoh polusi udara yang ada di wilayah Ibu Kota Jakarta Hingga pertengahan tahun 2023, kualitas udara di banyak kota, termasuk Jakarta, terus memburuk dan mulai mengganggu aktivitas warga. Pemerintah telah mengumumkan beberapa kebijakan untuk mengurangi polusi, termasuk mendorong sebagian pegawai pemerintah untuk bekerja dari rumah (WFH), melarang kendaraan pribadi, melakukan pengujian emisi, dan memantau lokasi industri. Namun kebijakan ini tidak mengubah situasi menjadi lebih baik. Polusi udara masih menjadi kekhawatiran warga dan musim kemarau diperkirakan akan berlangsung lebih lama.
Dampak polusi udara bisa sangat buruk. Dalam jangka pendek, paparan polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan kelelahan. Sementara dampak jangka panjangnya bisa lebih serius, antara lain penyakit jantung, kanker paru-paru, bahkan dampak negatifnya terhadap tumbuh kembang anak. Polusi udara juga berdampak pada lingkungan, antara lain perubahan iklim, penipisan ozon, dan hujan asam yang dapat merusak ekosistem air dan tanah. Membatasi polusi udara memerlukan tindakan bersama antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Peraturan ketat mengenai emisi industri, pembatasan penggunaan kendaraan bermotor dan promosi energi ramah lingkungan merupakan beberapa cara untuk mengurangi polusi udara. Kesadaran masyarakat juga penting untuk mengatasi masalah ini. Mengurangi penggunaan produk-produk penghasil VOC, go green dan berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi polusi udara.
Â
Dengan masalah polusi udara ada beberapa solusi yang dapat menguranginya;
- Memberikan anak pendidikan dan pengetahuan tentang iklim dan lingkungan hidup sebagai keterampilan yang penting bagi kemampuan mereka beradaptasi dan mempersiapkan diri menghadapi efek perubahan iklim. Anak dan remaja adalah kelompok yang akan mengalami konsekuensi penuh dan terberat dari krisis iklim dan kelangkaan air---pada saat yang sama, mereka memiliki andil yang terkecil dalam terjadinya perubahan iklim. Kita semua memiliki tanggung jawab moral menjaga anak dan remaja serta generasi yang mendatang.
- Melibatkan anak muda di semua negosiasi dan pengambilan keputusan terkait iklim pada tingkat nasional, regional, dan internasional, termasuk COP 26. Anak dan remaja harus turut serta dalam segala pengambilan keputusan terkait iklim.
Menurut pandangan Islam sendiri mengenai kerusakan lingkungan itu pasti karena ulah manusia itu sendiri. Allah AWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 41 "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". Oleh karena itu, Islam menawarkan solusi yang dimulai dari sisi kemanusiaan. Berikut petikan Jurnal Ilmu Al-Quran dan Tafsir:
Pertama; Iman dan Takwa. Allah SWT. berfirman dalam Surat Al-Araf (ayat 96). "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. " Dalam Islam, lingkungan merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari konsep keimanan seseorang kepada Tuhan. Kepercayaan kepada Tuhan pada dasarnya keimanan membebaskan manusia dari keinginannya dan menghalanginya melakukan hal-hal besar, seperti memanfaatkan alam atau lingkungan untuk menimbulkan kerugian. Orang yang bertakwa tidak akan mencampuri, peduli, membenci, atau menyombongkan diri terhadap apa pun, termasuk lingkungan.
Kedua; Kesadaran lingkungan Al-Mizan adalah pembicara dan pendongeng terkenal bahwa dunia itu ibarat tubuh manusia dan saling berhubungan. Begitu pula halnya dengan manusia, alam, dan alam, keduanya saling terhubung sebagai organ tubuh. Ketika lingkungan hidup rusak, masyarakat pun ikut merasakan dampak kerusakan tersebut. Dengan pengetahuan tersebut, masyarakat dapat mengendalikan keinginannya untuk lebih produktif dengan mengorbankan lingkungan. Ketiga; Pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia dapat menguasai bumi dan isinya, namun harus dilakukan dengan benar. Tidak baik memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa mempertimbangkan hak orang banyak. Mengelola lingkungan hidup dengan baik merupakan salah satu tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah.
Kerusakan lingkungan mempunyai dampak yang luas dan beragam. Oleh karena itu, Islam melarang keras perbuatan ini. Kerusakan lingkungan tidak hanya berdampak pada lingkungan itu sendiri, tetapi juga makhluk hidup yang ada di dalamnya, termasuk manusia. Islam mengajarkan umatnya untuk menghargai lingkungan dan menghindari kerusakan. Allah SWT. berfirman dalam Alquran Surah Al-A'raf ayat 56, "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." Melalui ayat tersebut terlihat jelas bahwa ajaran Islam tidak membolehkan adanya perusakan lingkungan hidup sekecil apapun yang membahayakan kehidupan.Islam juga menekankan bahwa umat Islam tidak boleh membenci keyakinannya. Karena itikad buruk dapat menyebabkan kerugian mental dan moral, maka itikad buruk merupakan penyebab nomor satu kerugian fisik, bahkan secara alami.
Sebagai contoh kedua; masalah kerusakan lingkungan yaitu banjir, banjir merupakan sebuah kondisi dimana jumlah air yang melebihi daya tampung saluran air, sehingga berpotensi merusak/merugikan manusia. Sebagai contoh daerah Klaten yang merupakan daerah potensi banjir adalah daerah yang berupa dataran rendah atau lokasi sekitaran saluran air, sehingga menyebabkan terjadinya banjir apabila masyarakat disekitar dataran rendah atau dekat dengan saluran air membuang sampah ke saluran air, atau pendangkalan aluran air yang itu menjadi salah satu dampak juga yang menyebabkan terjadinya banjir.