Mohon tunggu...
Ferdiyanto Hari Pratama
Ferdiyanto Hari Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Mahasiswa Psikologi Universitas 17 Agustus 1945

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Permainan Sederhana Untuk Melatih Motorik Anak Masa Usia Golden Age

28 Oktober 2023   12:16 Diperbarui: 28 Oktober 2023   13:11 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Game Sederhana Ke-1 (Estafet Gelas), dokpri

Untuk memenuhi tugas ETS Evaluasi Tengah Semester. Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 2023 Fakultas Psikologi. Ferdiyanto Hari Pratama (1512300065), Dina Novi Alysia (1512300078), Agnesya Dwi Septya Yudha (1512300117), Oktavia Salsabila (1512300101). Diberikan tugas untuk melaksankan kegiatan turun lapangan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi ke lembaga pendidikan taman kanak-kanak tentang pembelajaran yang di ajarkan harus sesuai dengan masa perkembangan anak sesuai dengan umurnya. Dalam konteks ini untuk perkembangan motorik anak masa Golden Age atau pada umur 0-6 tahun. Dalam matakuliah Psikologi Perkembangan oleh dosen pengampu ibu Sayidah Aulia Ul Haque, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi ini dilaksanakan pada Kamis, 26 Agustus 2023 bertempat di TK ZAINUDDIN, Dalam kegiatan turun lapangan di TK ini. Kami mengaplikasikan pembelajaran menggunakan media game guna merangsang motorik anak. Ada 2 game sederhana yang kita gunakan yaitu, estafet gelas dan estafet bola. Tujuanya yaitu untuk merangsang motorik halus anak berupa kemampuan untuk belajar bersabar, melatih kekompakan, interaksi komunikasi antar teman, dan melatih fokus anak. Motorik kasar yang di dapat yaitu, Belajar mengkoordinasikan mata dan tangan secara bersamaan dan berlatih menggenggam benda yang bentuknya abstrak.

Game Sederhana Ke-1 (Estafet Gelas), dokpri
Game Sederhana Ke-1 (Estafet Gelas), dokpri

Game pertama yang digunakan ialah estafet gelas dimana anak-anak dibariskan lurus 10 orang dalam 1 kelompok. Setiap anak diberikan stik dan mereka harus menyalurkan gelas plastik dari depan ke belakang.

Game Sederhana ke-2 (Estafet Bola), dokpri
Game Sederhana ke-2 (Estafet Bola), dokpri

Game kedua yang digunakan ialah estafet bola dimana media yang digunakan untuk mengoper bola dari anak 1 ke anak yang lain menggunakan kertas. Barisan yang digunakan sama seperti game pertama. Di game ini sangat dibutuhkan kesabaran, kekompakan ,dan kefokusan esktra. Dimana tidak mudah untuk mengontrol pergerakan bola. Banyak ditemukan anak-anak yang kurang fokus dan sabar sehingga bola yang di operkan sering terjatuh.

Sosialisasi ini di dasari oleh banyak di jumpainya pengajar dan wali murid yang memaksa anak melakukan kegiatan diluar dari kemampuan perkembangan anak tersebut. Sehingga perkembangan anak akan kurang efektif di masa perkembangan selanjutnya.

Foto Bersama Ustadzah Pengajar TK ZAINUDDIN, dokpri
Foto Bersama Ustadzah Pengajar TK ZAINUDDIN, dokpri

Untuk TK ZAINUDDIN ini sendiri dari segi pengajar disana sangat memahami dan sudah menerapkan pembelajaran yang sesuai. Walaupun mendapatkan dorongan dari wali murid untuk selalu menambahkan materi-materi yang tidak sesuai dengan perkembangan anak di usianya seperti, menghafal dan berhitung penjumlahan dan pengurangan, mengenal lebih dari 10 angka, membaca, dll. Pengajar TK ZAINUDDIN dapat mengatasinya dengan melakukan pembelajaran yang sesuai usia anak dengan diselipkan sedikit atau dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa sesuai dengan pembelajaran yang diinginkan wali murid sehingga wali murid menjadi setuju dan menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru pengajar TK ZAINUDDIN.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kita mendapatkan respon tanggapan yang baik dari pengajar dan anak-anak. Walaupun kami mengalami sedikit kendala dalam  mengorganisasiakan kondisi kelas dengan jumlah murid 31 anak.Tetapi, untungnya kita didampingi oleh 2 guru pengajar yang senantiasa membantu kita dalam mengatur kondisi kelas. Respon baik dapat kita lihat dari keantusiasan anak-anak saat menerima pembelajaran menggunakan media game tersebut. Dan guru-guru pengajar memberikan support dukungan dan semangat untuk kita yang telah belajar untuk berani terjun praktik lapangan di semester-semester awal dan beliau memberikan ijin apabila di kemudian hari ingin melaksanakan kegiatan praktik turun lapangan lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun