Mohon tunggu...
Ferdi Rosman Feizal
Ferdi Rosman Feizal Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Idealisme dan Nasionalisme untuk dasar kemajuan Bangsa dan Negara

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Network Sharing", Skema "Roaming" Lebih Cocok dan Lebih Efisien Diterapkan di Indonesia

15 Desember 2017   10:27 Diperbarui: 15 Desember 2017   10:45 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih dari 70 Orang Mahasiswa salah satu perguruan Tinggi di Indonesia yang akan melakukan KKN 2010di Pulau Miangas salah satu pulau terdepan Indonesia yang berbatasan dengan Negara Tetangga Philipina ini terpaksa harus mengganti Simcard nya, pasalnya hanya ada satu sinyal Telekomunikasi GSM di Pulau kecil yang terpencil di Paling Utara Indonesia yakni SInyal Telkomsel ! itupun hanya menggunakan pico BTS yang bentuknya mirip dengan modem WiFi dengan jangkauan paling jauh hanya 100 meteran dan akan mengkerut ketika banyak orang berdatangan membawa pesawat genggamnya. Kanal yang tersediapun sangat sedikit, hanya ada 1 kanal voice dari 8 kanal yang tersedia sisanya digunakan untuk kanal sms dan GPRS.

Pelanggan lain selain Pelanggan Telkomsel bakal mati gaya ketika mengunjungi Pulau Miangas saat itu pasalnya belum ada Operator Seluler lain yang berani membangun BTS di Pulau yang baru saja dikunjungi Presiden Indonesia untuk pertamakalinya Presideng Jokowi yang datang sekaligus untuk meresmikan Bandara Miangas. Berbeda ketika pelanggan mengunjungi Skouw di Perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, Pelanggan Telkomsel tidak akan mati gaya karena ketika menginjakkan kakinya di Skouw HPnya langsung mendapat SMS dari Telkomsel yang menawarkan Roaming di Papua Nugini.

Untuk membangun BTS di Pulau Miangas yang cukup jauh dari pulau terdekatnya Pulau karatung +/- 90 mil memerlukan biaya yang tidak sedikit termasuk biaya untuk pemeliharaannya, kalaupun dilakukan Network Sharing masih diperlukan penambahan kanal yang risikonya menambah biaya sewa kanal satelit.

Kalaupun dilakukan Network sharing dengan skema MVNO, sudah dapat dipastikan pemilik BTS akan mati kutu bisnisnya pasalnya tarif operator lain menerapkan tarif yang lebih murah dibandingkan tarif Telkomsel selaku pemilik BTS yang di Share Networknya.

Yang paling cocok diterapkan di Pulau Miangas dan daerah-daerah lain yang belum ada BTS Operator Seluler lain adalah Network Sharing dengan skema roaming seperti yang diterapkan di Perbatasan RI-PNG, Tidak ribet, Tidak perlu penambahan kanal, tidak perlu pemisahan pembukuan dll cukup teken Kerjasama roaming dan Pelanggan tidak mati gaya hanya gara-gara tidak ada sinyal dari operatornya.

Pekalongan, 15 Desember 2017

Ferdi Rosman Feizal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun