Mohon tunggu...
Ferdi Rosman Feizal
Ferdi Rosman Feizal Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Idealisme dan Nasionalisme untuk dasar kemajuan Bangsa dan Negara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Prajurit Penjaga Perbatasan Negara Kelaparan di Pulau Miangas

18 Januari 2017   12:55 Diperbarui: 18 Januari 2017   13:58 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan tahun 2006 : menengok kegiatan prajurit di perbatasan negara

Gelombang laut yang terlalu tinggi yang  pecah di dermaga menghantam dinding beton dermaga rupanya membuat tidak ada ikan. Beberapa kali kailnya menyangkut di dinding dermaga dan putus. Hilang sudah harapannya untuk mendapatkan Ikan yang diharapkannya.

Arnold Moot yang asli dari Talaud ini tidak kehabisan akal rupanya, setelah komang bilolo yang ditangkapnya di pantai di sekitar pos perbatasan negara dijadikan umpan tidak juga mengundang selera ikan menyantapnya. Kain tiras yang dibelinya dari warungnya Pak Raul ditengah kampung Miangas menjadi pilihan akhir dan pilihan terbaik untuk umpan ikan menurutnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Sore itu lumayan, 3 ekor ikan bubara yang rasanya enak dan 1 ekor ikan yang panjang entah apa namanya berhasil dikailnya dengan umpan tiras.

Berbinar mata Wayan Sunarya, anak nelayan Bali ini tambah semangat untuk memancing, namun tak juga kailnya disantap ikan. Hanya sekali kailnya bergoyang, itupun hanya seekor ikan kecil seukuran jempol yang didapatnya. Tak apa Bli....yang penting dapat ikan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Jelang malam, ikan hasil pancing Bang Arnold ini dibawa ke rumah sersan David Mangisong untuk dimasak sus Vina. Malam hari itu kami bisa menikmati makan malam dengan sayur Ikan khas Sulawesi Utara yang membangkitkan selera makan.

Malam harinya Koramil Miangas penuh orang, bukan karena ada rapat atau main kartu untuk mengusir sepi tetapi sibuk membuat umpan dengan kain tiras yang diikatkan dimata kail. Arnold Moot yang mengajari, kain tiras berbagai warna sudah habis. Giliran benang rafia yang dipotong-potong dan disobek-sobek menggunakan jarum yang menyerupai kain tiras yang dipakai untuk umpan.

Dari pagi hingga sore beberapa prajurit penjaga perbatasan negara terus memancing ikan di dermaga untuk lauk makan siang atau sore, gelombang tinggi yang membuat kailnya tidak juga disantap ikan. Berbeda dengan Arnold Moot, sekali pancingnya yang bermata kail 6 ini dilempar, 3-4 ekor ikan bubara didapat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
8 ekor ikan bubara menjadi santapan makam malam kami berikutnya bersama para penjaga pos perbatasan negara di Pos TNI-AD Miangas yang sudah seminggu ini kehabisan lauk pauk dan tidak pernah berhasil mendapatkan ikan.

Disaat laut sulawesi dan samudra pasifik tidak lagi ramah, tidak ada kapal yang berani berlayar ke Pulau Miangas, semoga Gudang persediaan bahan makanan di Miangas yang diresmikan Presiden SBY awal tahun 2007 kemarin tidak lagi membuat masyarakat Miangas dan prajurit penjaga perbatasan negara kelaparan.

Cold Storage yang dapat menyimpan lebih banyak ikan hasil tangkapan nelayan  masih terus diharapkan masyarakat Miangas menggantikan Freezer di Pos TNI-AD kiriman Pangdam VII/Wirabuana yang ukurannya kecil yang selama ini menjadi tempat penyimpanan ikan sementara.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun