Mohon tunggu...
Ferdi Rosman Feizal
Ferdi Rosman Feizal Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Idealisme dan Nasionalisme untuk dasar kemajuan Bangsa dan Negara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Lingkar Kadungora (Garut) Jadi Kantung Macet?

9 Juli 2016   15:25 Diperbarui: 9 Juli 2016   17:36 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Macet Total di Jalan Lingkar Kadungora Garut"][/caption]Saat musim liburan terutama saat arus mudik dan arus balik lebaran, kegiatan seputar pasar sering dituding menjadi penyebab macetnya arus lalu lintas termasuk di Kadungora !

Puluhan sampai ratusan mention kemacetan di Kadungora selalu menghiasi media sosial tak terkecuali kemacetan lebaran tahun 2016 ini.

Sebagai warga Kadungora jelas tak bisa menerima mentah-mentah tudingan bahwa Kadungora sebagai penyebab utama kemacetan panjang hingga Nagreg bahkan mengular mulai dari jalan lingkar cicalengka kalau tidak dibilang kemacetan mulai dari sekitar paramon (Parakan Muncang).

Usut punya usut ternyata 'Kemacetan di Kadungora' saat musim mudik lebaran tahun 2016 ini justru lebih disebabkan karena kemacetan yang terjadi di Leles, tepatnya mulai alun-alun Leles sampai Pasar Leles yang jaraknya hanya ± 100 meter saja, selepas pasar Leles Kendaraan dapat melaju kencang menuju Tutugan hingga ke daerah Leuweung Tiis terus ke Garut dan mulai tersendat di bilangan Tarogong.

Penyebab kedua adalah karena diberlakukannya satu arah di Kota Kadungora selepas pintu lintasan Kereta Api hingga pertigaan Kecamatan Talagasari yang lebih dikenal dengan Pertigaan Asep Stoberi. Seharusnya hal ini tak perlu dilakukan, karena menjadi hal yang percuma saja ! Membuat keruwetan lalu-lintas, saling serobot di ujung pertigaan stroberi. Walaupun Jalan Arteri Kota Kadungora telah dilebarkan dengan aspal hotmix yang mulus tetap saja terjadi stuck di pertigaan Stroberi karena terjadi bottle next dari 2-3 lajur menjadi 1 lajur ke arah Leles. Seharusnya dibiarkan tetap 2 lajur dengan 2 arah agar tidak terjadi kemacetan total dan kendaraan tidak berhenti total di lintasan pintu Kereta Api yang berujung di jalan cagak nagreg terus sampai rancaekek.

Sebaliknya, dari arah Garut, Leles yang dibelokkan ke jalan lingkar Kadungora membuat Jalan Baru Kadungora ini menjadi Kantung Macet ! Entah disengaja atau tidak, yang pasti setiap tahun hingga arus balik lebaran 2016 ini jalan baru lingkar Kadungora membuat ratusan kendaraan parkir di jalan baru yang melintasi Pasar Baru Kadungora. Pagi tadi, H+4 Lebaran (9 Juli 2016), terjadi stuck di jalan lingkar baru kadungora selain disebabkan karena aktivitas pasar kadungora yang mulai menggeliat seusai lebaran, angkutan kota yang berhenti di bahu jalan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang, juga karena terjadi bottle next di tikungan Kadungora arah ke Bandung persis sebelum lintasan pintu kereta api dari 2-3 lajur menjadi 1 lajur. Sebagian kendaraan bersabar, tetap di jalurnya, sementara yang lain menggunakan bahu jalan yang rusak dan akan bertambah rusak menjadikan jalan yang semestinya tertib di 2 lajur bisa menjadi 4 lajur !.

Kenapa mesti lewat Pasar Baru Kadungora ?

[caption caption="Keluhan "]

[/caption]Konon, sekitar tahun 1990-an Pasar Kadungora (Pasar Lama) yang saat itu berada di Jantung Kota Kadungora dituding menjadi penyebab kemacetan panjang setiap musim liburan tiba terlebih saat musim mudik dan balik liburan lebaran. Tidak ada jalan alternatif lain yang tersedia, akibatnya kemacetan kerap terjadi di Pasar Lama Kadungora yang mengular hingga ke Nagreg !

Untuk menghilangkan tudingan Pasar Kadungora menjadi penyebab kemacetan, akhirnya Pemkab Garut memindahkan Pasar Kadungora ke Lokasi Baru dengan membangun Pasar Baru Kadungora di Jl.Lingkar Baru Kadungora yang membuat warga kadungora sedikit mengalami kesulitan akses menuju pasar yang dirasa cukup jauh namun lambat laun menjadi terbiasa disusul beberapa angkutan umum yang 'diwajibkan' melewati Pasar Baru Kadungora.

Hari-hari biasa, jalan Baru Lingkar Kadungora sepi dan jarang dilalui kendaraan kecuali kendaraan umum yang diwajibkan melintas sementara jalan raya kota Kadungora diberlakukan 2 arah, memang sedikit tersendat di sekitar ex pasar lama kadungora yang menjadi pusat perekonomian ini terutama pada malam hari ketika penjaja makanan mulai menggelar dagangannya. Tidak ada kemacetan lagi karena memang tidak ada Pasar !

Kini, setelah Pasar Kadungora 'dipindahkan' ke Lokasi Baru di Jalan Baru Lingkar Kadungora dengan tujuan untuk menghilangkan tudingan menjadi biang kemacetan, kenapa lalu lintas malah jadi ikut-ikutan menuju jalan lingkar kadungora ! yang justru akan membuat lalu-lintas macet total (stuck) di pasar baru kadungora terutama saat aktifitas pasar (jam 05:00 s.d 10:00). Jangan-jangan kalau pasar baru kadungora ini dipindahkan ke lokasi lain, lalu-lintas pun nantinya diarahkan menuju lokasi pasar baru kadungora lagi.

Untuk mengurangi kemacetan di Kadungora sebaiknya kendaraan dari arah Leles Garut tetap diarahkan lurus melintasi Kota Kadungora dan dilarang melintasi jalan baru lingkar kadungora. Kendaraan akan merayap melaju perlahan menuju nagreg terus ke Cileunyi tanpa saling serobot seperti yang sekarang terjadi. Sepanjang jalan kota Kadungora diberlakukan 2 arah dengan masing-masing 1 lajur, di median jalan dipasang tali-tali plastik.

Resikonya memang ada, akan terjadi antrian panjang di belakang hingga Leles, Tutugan, Leuweung Tiis hingga Tarogong, tapi pengendara bakalan nyaman karena kendaraan akan tetap bergerak kecuali saat Kereta Api melintas dan arus kendaraan dari arah di Cijapati di bilangan Cigunungagung dibuka, hanya 5 menit !

Ferdi Rosman Feizal
Kadungora, 9 Juli 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun