Mohon tunggu...
Ferdi Rosman Feizal
Ferdi Rosman Feizal Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Idealisme dan Nasionalisme untuk dasar kemajuan Bangsa dan Negara

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tinggal Satu Tapal Batas, Miangas!  

3 Juni 2016   13:15 Diperbarui: 5 Juni 2016   20:35 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sensasi di Tapal Batas Negeri memang berbeda rasanya dibanding tempat lain apalagi dengan perjalanan laut yang begitu jauh dan menyinggahi beberapa pulau yang tak bisa disamakan dengan perjalanan laut di tempat lain apalagi menggunakan Kapal Perintis yang bisa memakan waktu hingga 5 hari 5 malam di lautan dan di pulau-pulau di Kawasan Sangihe dan Talaud.

Makam Keramat

Belum lengkap rasanya ke Miangas kalau belum datang ke Makam Keramat, demikian kata orang-orang yang pernah berkunjung ke Miangas karena kalau sudah meninggalkan Miangas orang-orang selalu bertanya 'ke Makam Keramat ?'.

Nun jauh disana diatas puncak bukit keramat tersimpan meriam yang dikeramatkan, tidak boleh sembarang orang masuk ke area makam keramat termasuk warga miangas sendiri, harus meminta ijin Ketua Adat 'Mangkubumi' untuk memasuki makam yang dikeramatkan oleh warga miangas ini.

[caption caption="Merah Putih di Puncak Miangas"]

[/caption]Tapal Batas ini, jauh diatas puncak bukit dengan bangga para wisatawan domestik mengibarkan bendera merah putih bahkan ada pula yang sempat naik ke puncak  mercu suar hanya untuk mengibarkan Sang Merah Putih, untuk menunjukkan bahwa Miangas milik Indonesia.

Untuk datang ke Makam Keramat, datanglah ke rumah Mangkubumi untuk meminta ijin dan nanti akan diantar oleh orang kepercayaannya atau biasanya mangkubumi langsung yang mendampinginya naik ke puncak bukit hingga ke Makam Keramat.

Disana Mangkubumi akan bercerita tentang 2 meriam yang ada di makam keramat termasuk cerita heroik perjuangan warga miangas dalam mempertahankan pulau miangas dari serangan pasukan Kerajaan Sulu dari Mindanao Selatan Philipina yang ingin menguasai pulau Miangas dan masuk wilayah Philipina hingga cerita Raja Miangas yang mengalahkan Raja Sulu.

[caption caption="Kibarkan Sang Merah Putih"]

[/caption]Masih banyak cerita tentang Tapal Batas Negeri di pulau kecil yang terpencil di paling utara Provinsi Sulawesi Utara ini, Miangas sangat kaya dengan cerita yang melegenda termasuk ikan hiu atau 'gorango' sebutan warga miangas terhadap ikan hiu yang menjadi sahabat warga miangas. Dan jika berkunjung ke rumah-rumah warga jangan kaget kalau ada makam di teras rumahnya atau atau ada yang tidur bak pasir lembut didalam rumahnya.

Jika masih juga ingin mengetahui cerita nelayan-nelayan miangas yang sampai tersesat hingga pulau Natuna dan alasan tidak ada nelayan yang berani mengail ikan di perairan miangas pada malam hari atau perahu rombongan pengantar ibu yang kesulitan melahirkan dan tersesat hingga Melanesia, datanglah Miangas ! Ke Tapal Batas Negeri yang begitu kaya dengan catatan heroisme dan tradisi yang terus melekat tak terpengaruh modernisasi.

Pekalongan, 3 Juni 2016

Ferdi Rosman Feizal
Telkomsel +62 822 2118 7752
email ferdirosman@gmail.com
follow @ferdirosman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun