Mohon tunggu...
Ferdi Rosman Feizal
Ferdi Rosman Feizal Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Idealisme dan Nasionalisme untuk dasar kemajuan Bangsa dan Negara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pencurian Isi Bagasi di Bandara Membuka Peluang Usaha Baru

5 Januari 2016   23:58 Diperbarui: 6 Januari 2016   00:20 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya sudah sejak lama penumpang pesawat tahu ada kasus pencurian isi bagasi pesawat di Bandara-bandara Indonesia tapi mereka hanya bisa diam dan diam karena segala bentuk komplain tak menghasilkan apa-apa dengan dalih sudah diingatkan jangan menyimpan barang berharga di dalam koper yang disimpan di bagasi. Kecuali Istri Perwira Polisi yang komplain ketika perhiasannya senilai Rp. 19 milyar yang disimpan di dalam kopernya nya hilang di bagasi Lion Air dan aneh bin ajaib bisa ditemukan ! Sementara isi tas / koper penumpang lainnya seperti hilang di segitiga bermuda.

Alhasil, para penumpang pesawat dengan terpaksa merogoh kocek tambahan antara Rp. 15.000,- hingga Rp. 25.000,- untuk membayar biaya Wrapping atau Strapping untuk setiap Tas / kopernya dengan tujuan tentunya agar 'isi tas / kopernya' tidak raib di bagasi pesawat setiap penerbangan.

Inilah peluang usaha baru ! Yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuka usaha baru di Bandara-bandara di Indonesia dengan Jasa Wrapping dan Strapping dengan tarif berkisar antara Rp. 15.000,- hingga Rp. 25.000,- untuk setiap Tas / Koper yang di-wrapping atau di-strapping hanya untuk mengamankan barang-barang berharga didalamnya yang akan disimpan di bagasi pesawat. Sampai-sampai penjual peralatan wrapping dan strapping membuat
Perhitungan Analisa Usaha sederhana untuk usaha wrapping koper penumpang di Bandara yang juga tentunya menguntungkan pihak pengelola bandara karena lahan kecilnya disewa pengusaha wrapping sebesar ±Rp. 7,5 juta/bulan untuk setiap pengusaha wrapping.

Disamping membuka peluang usaha baru dan masuknya pendapatan tambahan bagi pengelola bandara, pencurian isi bagasi pesawat juga ternyata membuka lapangan kerja baru ! yang turut membantu pemerintah mengurangi pengangguran. Sedikitnya ada 2-3 orang yang bekerja di setiap unit usaha wrapping. Kalau saja setiap Bandara di Indonesia membuka usaha wrapping dengan asumsi 1,2 x 299 bandara x 3 orang pekerja maka akan terserap sebanyak 1.076 tenaga kerja ! Sebuah angka yang fantastis untuk suatu lapangan kerja hanya karena takut kehilangan isi koper di bagasi pesawat.

Artinya, jika keamanan isi koper di bagasi pesawat dijamin oleh setiap maskapai termasuk pengelola bandara maka tidak akan ada lagj penumpang yang me-wrapping kopernya dan tentunya usaha wrapping-wrapping di seluruh bandara akan gulung tikar dan menutup usaha jasa wrapping nya serta terpaksa mem-PHK para pekerjanya yang akan membuat angka pengangguran di Indonesia semakin bertambah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun