Mohon tunggu...
Ferdi Rosman Feizal
Ferdi Rosman Feizal Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Idealisme dan Nasionalisme untuk dasar kemajuan Bangsa dan Negara

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Accu Mini, Solusi Jitu Catuan Modem IndiHome di Daerah Krisis Pasokan Listrik dan Daerah yang Sering dilakukan Pemadaman Listrik

2 November 2015   11:00 Diperbarui: 2 November 2015   12:29 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini dipersembahkan untuk Masyarakat Namrole, Kabupaten Buru Selatan 

Latar Belakang

Pasokan Listrik di Pedesaan, Daerah terpencil, Daerah Tertinggal termasuk Daerah Perbatasan Negara untuk akses internet memang menjadi masalah operator telekomunikasi di Indonesia termasuk Telkom dalam menggelar IndiHome termasuk didalamnya Paket TM88. Jangankan untuk akses internet, untuk penerangan saja terbatas.

Di beberapa daerah tertinggal dan terpencil pasokan listrik masih terbatas, listrik pasokan PLN hanya menyala selama 12 Jam, itupun pada malam hari, pada siang hari pasokan listrik PLN tidak ada alias “mati lampu” seperti di Namrole Ibu Kota Kabupaten Buru Selatan, Maluku. Akibatnya, akses internet di rumah-rumah, Sekolah, Kantor-kantor Instansi Pemerintah yang berlangganan IndiHome tidak bisa mengakses Internet padahal mereka berlangganan IndiHome untuk 24 Jam dalam setiap harinya.

Bantuan fasilitas internet beserta lima unit komputer di SMKN Namrole masih bisa digunakan. Hanya pengoperasiannya terkendala oleh listrik. Sementara genset yang juga diberikan sebagai bagian dari paket bantuan, pengoperasiannya terkendala biaya untuk membeli bahan bakar.

Wakil Kepala Sekolah SMKN Namrole William Lesnussa mengatakan seringkali listrik hanya menyala malam hari, bahkan bisa sampai lebih dari satu bulan tidak menyala. Karena itu, pihaknya seringkali menggunakan genset.

Namun itu pun tidak bisa setiap hari karena mereka seringkali kesulitan biaya untuk membeli bahan bakar. Untuk mengoperasikan genset selama sekitar empat jam dibutuhkan biaya antara Rp 30.000 sampai Rp 50.000 mengingat harga bensin di Buru Selatan berkisar antara Rp 6.000 sampai Rp 10.000 per liter. (sumber : http://ow.ly/Tqvo6 ).

 

Permasalahan

Bagi Telkom dalam menggelar IndiHome hal itu tidak menjadi masalah untuk membangun NKRI seperti yang dikatakan Menkominfo Muh Nuh “Internet Dulu, Baru Jalan dan Listrik” (sumber : http://ow.ly/TqrX4), di Daerah yang masih terbatas pasokan listrik PLN, Telkom tetap menggelar IndiHome dengan jaringan Optik yang dikenal Fiber To The Home (FTTH) seperti yang dilakukan di Bagian Selatan Pulau Buru ini walaupun pelanggan IndiHome di Namrole belum optimal menikmati IndiHome nya, karena pada siang hari praktis IndiHome tidak bisa digunakan akibat tidak adanya catuan listrik dari PLN.

Beberapa Pelanggan khususnya Kantor-kantor Instansi Pemerintahan dan Sekolah masih bisa menikmati IndiHome pada siang hari baik Telepon, Internet bahkan UseeTV karena di Kantornya dinyalakan Genset untuk menghidupkan modem IndiHome / STB (Set Top Box) dan pesawat Televisinya. Sementara pelanggan IndiHome di Rumah-rumah harus bersabar karena hanya dapat menikmati IndiHome pada malam hari itupun jika catuan listrik dari PLN dinyalakan.

Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana Pelanggan Telkom di Namrole ini bisa menikmati IndiHome pada siang hari tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar, minimal untuk menikmati akses Internet dari IndiHome termasuk di daerah lain yang sering terjadi pemadaman listrik PLN entah karena kekurangan pasokan atau karena pemeliharaan.

 

Solusi 

Dari beberapa alternatif solusi yang dikaji, seperti menyalakan Genset dan pemasangan Panel Surya (Solar Cell) semua berdampak kepada besarnya biaya yang harus dikeluarkan Pelanggan hanya untuk menyalakan Modem IndiHome agar bisa mengakses internet pada siang hari ketika tidak ada pasokan listri dari PLN setempat.

Dengan melihat input catuan modem IndiHome (adaptor) sebesar 12 V DC  1,2A maka alternatif solusi untuk catuan modem IndiHome di daerah krisis pasokan listrik dan di daerah yang sering dilakukan pemadaman listrik adalahdengan  menggunakan accu mini (Aki Motor) yang memiliki kapasitas 12 V 7 AH yang dijual di pasaran sekitar Rp. 150.000,-

Dengan beban sebesar 1,2 Ampere, maka Accu mini ini bisa mensupply beban selama 5,833 Jam atau sekitar 5 Jam 50 menit.

Untuk pengisian Accu mini ini, bisa dilakukan pada malam hari ketika pasokan listrik PLN hidup dengan menggunakan Charger mini yang dijual dengan harga sekitar Rp.100.000,- an.

Disamping untuk mensupply modem IndiHome, Accu mini ini juga digunakan Pelanggan untuk mencharge HP nya untuk mengakses TM88, tentunya dengan menggunanak port USB yang sudah dimodif khusus untuk charge HP / Power Bank dengan Harga Port USB untuk charger HP / Power Bank di pasaran sekitar Rp. 25.000,-  seperti gambar dibawah :

 

Kesimpulan

Pemanfaatan Accu mini (Acuu sepeda motor), charger mini dan charger HP Accu dapat dijadikan solusi jitu catuan modem IndiHome di daerah krisis pasokan listrik atau di daerah yang sering mengalami pemadaman listrik PLN.

Kini dengan perangkat tersebut, pelanggan tak perlu lagi berlama-lama menunggu listrik hidup cukup memindahkan catuan dari sumber listrik PLN ke Accu mini. 

 

Pekalongan, 16 Oktober 2015

Penulis

 

Ferdi Rosman Feizal

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun