Salah satu yang disayangkan adalah dia tidak sempat mencuri ilmu dari Tevez yang memilih pulang ke Boca Juniors. Namun demikian, terlepas dari harga mahalnya yang memicu perdebatan, perannya sangat membantu Juventus. Hal yang sering ia tunjukkan adalah merebut dan membawa bola dari tengah untuk membangun serangan, jelas hal yang jarang dilakukan oleh penyerang berego tinggi. Hal inilah yang membuat dirinya menjadi pujaan baru para pendukung Si Nyonya Tua. Kerja keras adalah gambaran dari seorang Paulo Dybala.
Sebagai pelengkap adalah pemimpin dari para pendekar itu ada nama Massimiliano Allegri. Sempat dianggap sebagai pelatih gagal usai dipecat dari AC Milan, ia direkrut setelah Antonio Conte resmi mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Juventus. Saat itu namanya masih biasa saja, belum menjadi pelatih top semacam Jose Mourinho, Carlo Ancelotti maupun Pep Guardiola. Lemparan telur busuk dari para suporter menyambut latihan pertamanya bersama skuad Juventus. Lama kelamaan nama Antonio Conte mampu dilupakan oleh Juventini dengan kesuksesan Allegri membawa Scudetto, Coppa Italia dan mencapai Final Liga Champions.
Apa yang menarik dari pelatih ini adalah kemampuannya membaca pertandingan. Jarang ada tim yang dalam 1 pertandingan merubah formasinya. Hal itu tidak berlaku bagi Allegri. Dalam 1 pertandingan yang rumit terkadnag dia merubah formasinya sebanyak 2 sampai 3 kali tergantung situasi di lapangan. Juventus bermain seperti Bunglon yang mampu berubah-ubah warnanya dan membingungkan musuh-musuhnya. Hal itu terlihat dari beberapa pertandingan pada musim ini. Selain itu ia tegas dalam mengganti pemainnya. Seolah-olah dia mengetahui isi pikiran dan kelelahan yang dialami pemainnya. Cerdas adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan sosok Massimiliano Allegri.
Dari 5 pendekar tersebut ada suatu kerja tim yang luar biasa yang ditunjukkan Juventus. Tiap peran dalam tim yang dilakukan dengan hati dan cinta mampu meghasilkan sesuatu yang luar biasa. Ada pepatah yang dari Henry Ford uang berbunyi, “Kebersamaan adalah permulaan. Menjaga bersama adalah kemajuan. Bekerja bersama adalah keberhasilan”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H