Mohon tunggu...
Ferdinandus Harianto Leta
Ferdinandus Harianto Leta Mohon Tunggu... -

Butuh Iman yang sebesar Biji sesawi saja untuk bisa memindahkan gunung itu....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masalah Itu Biasa…

27 Juli 2011   14:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:19 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia diciptakan dengan segala kesempurnaannya sekaligus kelemahannya, yang melekat erat dalam irama habitus kesehariannya. Keunggulan demi keunggulan menjadi harapan yang menjawab kehidupannya di masa yang akan datang. Tidak terkecuali dengan perihal masalah yang memacu dirinya untuk ketat, taat, siap, disiplin, dan tanggap dalam hal responsibility akan masalah yang bakal timbul di kemudian hari.

Jelas, tiada orang yang tanpa masalah. Masalah timbul karena beberapa faktor. Dengan melihat source nya secara lebih dalam, pusat masalah dapat diringkas dalam dua cakupan besar. Pertama adalah faktor internal, yaitu: masalah yang timbul disebabkan karena pengaruh dalam diri sendiri. Misalnya: self- human error, salah mengerti, tidak paham terhadap pekerjaan, dan lain sebagainya. Sedangkan yang kedua adalah faktor eksternal, yaitu: masalah yang timbul disebabkan karena pengaruh dari luar diri. Misalnya: sabotase, lingkup tanggung-jawab yang terlalu besar, keadaan alam yang berubah-ubah, dan lain sebagainya.

Ketika anda menghadapi masalah, apa yang akan anda lakukan untuk menyelesaikannya? Dengan cara dan teknik apa yang membantu anda menyelesaikan masalah tersebut? Apakah anda menyelesaikan masalah dengan cepat atau lambat, berapa waktu anda melakukannya? Apakah anda memiliki sifat "gentleman", canggung, atau malah lari dari setiap masalah yang dihadapi? Adakah tips yang efektif untuk menghadapi setiap masalah dengan hasil yang cemerlang?

Bayangkan saudara, jika semua pertanyaan di atas diuraikan, bahkan dunia ini tidak cukup muat untuk menampungnya. Maka dengan melihat kenyataan bahwa sungguh sangat terbatasnya ‘lahan’ ini dan sangat minimnya sumber yang ada, maka tak ada salahnya kita menyempatkan diri untuk melihat tips-tips berikut ini.

1.Mempersiapkan mental (baik karena ada masalah atau tanpa masalah)

Seberapa besar dan hebatnya permasalahan yang anda hadapi, hal paling utama adalah mempersiapkan mental terlebih dahulu. Setiap orang memiliki tingkatan mental yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sering-seringlah mengasah mental anda dengan berbagai latihan mental.

Kuatkan dengan sadar kepada bathin anda bahwa setiap masalah harus diselesaikan dengan tuntas sampai ke asalnya. Jangan hanya separo-paro yang akan menimbulkan permasalahan baru lagi yang lebih dahsyat dan hebat.

2.Kumpulkan Pengetahuan Sebanyak-banyaknya

Adanya masalah merupakan reaksi terhadap pengetahuan yang berkembang. Untuk mengatasi permasalahan yang muncul, anda harus mengumpulkan dasar-dasar pengetahuan yang berhubungan ataupun tidak berhubungan dengan permasalahan tersebut tetapi masih relevan dengan perkembangan jaman. Semakin banyak anda mendapatkan pengetahuan, semakin mudah dan cemerlang anda menyelesaikan masalah itu.

Bagaimana mencari dan mengumpulkan pengetahuan yang memadai tersebut? Cobalah dengan berbagai cara, hal yang termudah adalah dengan membuka cakrawala pengetahuan dan daya pikir; perbanyak membaca dan menyimpulkan pengetahuan yang berkembang; janganlah anda merasa hebat dan besar karena anda memiliki pengetahuan dan kedudukan yang tinggi dalam suatu organisasi tanpa mau belajar dan mengembangkan diri dan pengetahuan anda, ingatlah kata-kata bijak "Padi, semakin berisi semakin merunduk"; dan lain sebagainya.

3.Buatlah Nafas sebagai lantunan Irama yang harmonis melingkupi jiwa dan raga

Nafas adalah anugerah yang paling awal yang terindah yang Dia berikan kepada kita. Nafas, bagi makhluk hidup merupakan kunci yang paling penting. Tidak dapat bernafas berarti tidak hidup atau mati. Dengan bernafas, makhluk hidup melakukan proses pengambilan udara untuk mempertahankan hidupnya.

Ketika anda bernafas maka udara akan memenuhi rongga dada, berarti banyak Oksigen yang terhirup masuk ke dalam paru-paru. Oksigen tersebut kemudian akan disebarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Proses ini membuat badan anda akan terasa segar. Mengapa? Karena semua sel-sel, otot-otot, dan berbagai jaringan tubuh lainnya menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, terarah dan seimbang dari pasokan Oksigen tersebut.

Menarik nafas kemudian mengeluarkannya merupakan cara yang lazim dilakukan orang untuk memenuhi rongga paru-paru dengan Oksigen. Bagaimana cara yang efektif mengatur nafas agar berfungsi ganda? Dalam beberapa buku dan literatur, dapat ditemukan dan disimpulkan bahwa untuk mendapatkan manfaat dari setaip proses pernafasan memiliki aturan-aturan atau tata cara tertentu. Tetapi disini akan disajikan sebuah teknik yang mudah dan efektif, yaitu: anda menarik nafas dalam 4 hitungan detik, menahan nafas dalam hitungan yang sama kemudian mengeluarkan nafas dengan 4 hitungan detik juga.

Pernafasan seperti ini sering disebut "nafas irama". Sebab pengambilan dan pengeluaran nafas akan menghasilkan sebuah irama, yaitu: irama tarik-lepas nafas, irama bathin dan irama pikiran. Efeknya adalah anda akan memiliki konsentrasi dan dapat juga membuka alam bawah sadar, dimana hampir seluruh ingatan tersimpan disana.

Pernafasan ini baik sekali dilakukan dalam 5-6 kali saja. Tetapi semakin anda sering melakukan teknik pernafasan ini maka akan semakin baik manfaatnya bagi tubuh anda. Pernafasan ini juga baik dilakukan untuk mengonsentrasikan aliran Oksigen agar mengalir ke sel-sel syaraf dan otot-otot di otak. Manfaat dari konsentrasi ini adalah menimbulkan aliran ide-ide, gagasan-gagasan, dan teknik-teknik baru yang anda butuhkan.

Teknik pernafasan diatas hanyalah sekedar contoh praktis yang dapat membantu anda dalam kondisi kritis. Pernafasan ini dapat anda lakukan kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun dengan catatan cukup tersedia Oksigen untuk dihirup. Jangan melakukan pernafasan ditempat-tempat yang Oksigennya miskin. Oleh karena itu, disarankan untuk mencari atau paling tidak menemukan tempat yang memiliki Oksigen berlebih. Jika anda tertarik untuk mengembangkan pernafasan maka anda dapat mengikuti program-program pernafasan yang diberikan oleh lembaga seni bela diri dan pernafasan. Disana anda akan diajarkan secara mendetail tentang cara-cara mengolah raga dan cara-cara mengolah nafas yang baik, terarah dan bermanfaat.

4.Dengan melihat dan mempertimbangkan segala hal, berusahalah untuk menemukan Penyelesaian Baru

Setiap masalah, pada dasarnya terus berkembang dan mengalami revolusi. Untuk menyelesaikannya, anda harus revolusioner juga. Artinya bahwa anda harus memiliki puluhan, ratusan bahkan ribuan cara-cara dan teknik-teknik baru untuk menghadapinya. Orang hebat bukanlah orang yang mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik dan cepat, tetapi seseorang yang mampu menghasilkan cara-cara baru dan teknik-teknik baru dalam menghadapi setiap permasalahan yang muncul.

Bagaimana mendapatkan cara-cara dan teknik-teknik baru tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Mengapa? Karena semua permasalahan berpulang kembali kepada anda. Seberapa baiknya anda mengatur mental, seberapa banyak anda mengumpulkan pengetahuan yang relevan dan seberapa banyak anda membuat ide-ide dan gagasan-gagasan tertentu.

Rangkaian tips tersebut hanyalah sekedar kalimat-kalimat. Tetapi ia mampu hidup dan berkembang sepanjang anda mempraktekkan dan membuktikannya dalam kehidupan ini. Caranya adalah dengan melakukan, mengkombinasikan dan mengetrapkan dengan sebaik mungkin. Anda harus yakin bahwa setiap masalah pastilah ada jalan keluarnya. Lebar atau sempit jalan keluar dipengaruhi oleh seberapa pandai dan hebatnya anda menggunakan cara-cara dan teknik-teknik baru anda.

Ibarat permainan, gagal menyelesaikan masalah berarti "GAME OVER". Ibarat kehidupan, tidak dapat menyelesaikan masalah berarti "MATI". Ibarat pekerjaan, gagal menyelesaikan masalah berarti "PHK".

5. Komitmen amat diperlukan sebagai ungkapan yang tanggap terhadap solusi yang pada awalnya hendak dipakai.

Selamat Mencoba! Hahahahahaha……………..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun