Mohon tunggu...
Ferdinandus feriurpon
Ferdinandus feriurpon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menjadi pribadi yang berguna

mencari pengetahuan layaknya mencari air di padang gurun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iklim Perpolitikan di Indonesia Menjelang Pilpres

31 Januari 2024   16:54 Diperbarui: 31 Januari 2024   16:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergantian kekuasaan adalah suatu momen yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap partai politik karena dengan terpilih menjadi partai pemenang dalam pemilu, baik itu pilpres maupun pilkada, maka dengan sendirinya terbuka pintu-pintu peluang untuk mengakses segala macam kekayaan negara yang ada di seluruh daerah. Kita tentunya tidak ingin momen kepemimpinan seperti kepemimpinan sekarang  terulang kembali ketika ia memimpin untuk periodenya yang kedua. Kepemimpinannya pada periode kedua dianggap banyak terjadi kelalaian karena dikendalikan seperti boneka oleh ketum (ketua umum) partai demi kepentingan partai tersebut. Harapan besar masyarakat adalah setiap bakal calon dapat menjalankan perintah konstitusi dan UU demi kepentingan harkat dan martabat hidup masyarakat (bonum commune) yang sudah memilih dan mempercayakan segala bentuk tanggung jawab kepadanya.

Pemimpin dan Tanggung Jawab Moril

Persoalan menjalankan suatu pemerintahan bukan hanya sekedar mendapatkan power, lalu berkuasa, dan memerintah. akan tetapi lebih daripada itu bahwa suatu kepala negara harus menunjukan karakteristik baik yang dapat berdampak langsung bagi masyarakatnya. Selain itu menjadi seorang kepala negara berarti menjadi seorang pelayan masyarakat dan bukan menjadi petugas partai.  Menurut Keklik dalam bukunya "Understanding Statebuilding", William O. Keklik mendefinisikan kepala negara sebagai figur penting dalam menjaga kestabilan politik dan mewakili kepentingan nasional di tingkat internasional, (Elfianis, rita/2023). Menjaga keutuhan negara merupakan salah satu tanggung jawab presiden sebagai kepala negara sehingga presiden harus hati-hati dalam mengambil suatu keputusan yang berpengaruh bagi negaranya.

Keklik kemudian menjelaskan lebih lanjut bahwa Kepala negara memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keseimbangan kekuasaan antara cabang-cabang pemerintahan serta dalam menjaga hubungan bilateral dan multilateral dengan negara lain, (Elfianis, rita/2023). Saya sebagai penulis setujuh dengan pendapat Keklik mengenai fungsi seorang presiden sebagai kepala negara, sebab dalam masa pemerintahannya selama lima tahun ke depan ia akan dihadapkan pada suatu tangggung jawab yang bisa saja melampaui kemampuannya sehingga persiapan diri secara matang perlu diperhatikan. Selain itu sebagai sebuah tanggung jawab moril, sang pemimpin harus mempunyai hati yang tulus untuk melayani rakyatnya.

Oleh sebab itu kelak siapa saja yang terpilih menjadi presiden di tahun 2024 ini perlu kita dukung sang pemimpin  tersebut. Sebagai masyarakat, sebagai warga negara, dan sebagai masyarakat sipil yang juga taat akan hukum yang berlaku di negara ini kita juga wajib menghormati  pemimpin baru sebagai presiden yang akan memerintah pemerintahan ini selama lima tahun ke depan agar dapat berjalan dengan baik.

Daftar pustaka

Jatam, 2021. 2020 Adalah Tahun Panen Ijon Politik Tambang, Kriminalisasi hingga Berujung Bencana. 25/januari/2021.

Juanda, endu. 2017. Hukum dan Kekuasaan. Jurnal ilmiah. ol, 5. No. 2, hal. 177. (2017).

Elfianis, rita. 2023. Kepala Negara: Pengertian, Sejarah, Peran, Jenis dan Sistem. agrotek.id. 30/Oktober/2023.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun