Mohon tunggu...
Ferdinandus WinandySoesilo
Ferdinandus WinandySoesilo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Bisnis dan Tutor

Dosen bisnis yang humoris dan suka bercanda Life Coach and Mindset Coach

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Tak Ternilai Sebagai Pembina HIMA

25 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 25 Oktober 2023   07:37 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup memang banyak memberikan pelajaran dari kejadian-kejadian yang menyenangkan, membanggakan, menyedihkan dan memalukan.  Perjalanan hidup memainkan peran penting dalam membangun karakter, sifat, pola pikir dan bahkan tujuan hidup.  

Dari perjalanan hidup yang menyediakan banyak pengalaman inilah kita bisa belajar banyak hal sehingga membentuk kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan berharga.  

Seperti apa yang dikatakan oleh Oscar Wilde "Experience is the hardest kind of teacher.  It gives you the test first and the lesson afterward".  Pengalaman adalah jenis guru yang paling sulit.  Pengalaman memberikan ujian terlebih dahulu baru pelajaran setelahnya.  

Pinterest
Pinterest

Pengalaman berharga yang tidak terlupakan dan menjadi salah satu pembelajaran terbesar saya adalah saat saya dipercaya menjadi pembina dari himpunan mahasiswa program studi manajemen di suatu universitas swasta di Jakarta.  

Dimana pembinaan dimulai dari bagaimana membina mahasiswa untuk membuat rencana program kerja HIMA (Himpunan Mahasiswa) sampai dengan pelaksanaan dari setiap program kerja yang sudah direncanakan, mengikuti jadwal waktu yang sudah disusun sampai dengan menyusun dan mengelola beberapa seminar besar baik secara nasional maupun internasional.  

Pribadi
Pribadi

Menjadi seorang pembina membutuhkan kemampuan soft-skill yang sangat luar biasa baik secara komunikasi, negosiasi, pengendalian diri, pengendalian emosi, empati dan belas kasih.  Sebagai seorang pembina harus dapat memahami karakter dari masing-masing anggota salah satunya dengan cara berani untuk meluangkan waktu berbicara dan bercanda untuk bisa lebih memahami karakter satu sama lain sehingga ke depannya dapat mengalokasikan pekerjaan yang sesuai dengan masing-masing anggota.  

Pribadi
Pribadi

Saya seringkali meluangkan waktu untuk berbicara, bercanda, dan mencoba mendengarkan masukan dan keluhan dari masing-masing anggota ditengah padatnya pekerjaan yang menumpuk.  Seringkali saya merasa dengan banyak meluangkan waktu bercanda dengan para mahasiswa membuat saya bisa belajar dan memahami apa keluh kesah dari mereka dan mencari cara agar mereka memandang berorganisasi di kampus merupakan hal yang bermanfaat dan menyenangkan.  Sebisa mungkin saya mencoba untuk membuat organisasi nyaman senyaman mungkin dan tidak memberikan beban yang berlebihan kepada para mahasiswa-mahasiswi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun