Mohon tunggu...
Ferdinandus WinandySoesilo
Ferdinandus WinandySoesilo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Bisnis dan Tutor

Dosen bisnis yang humoris dan suka bercanda Life Coach and Mindset Coach

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Transformational Leadership: Menjadi Seorang Pemimpin Sejati dan Manusiawi

3 Oktober 2023   15:01 Diperbarui: 8 Oktober 2023   15:40 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Leadership consists not in degrees of technique but in traits of character" Lewis H. Lapham 

Apa yang membuat seorang pemimpin dianggap sebagai kepemimpinan yang sejati dan manusiawi?

Saat ini, sulit untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan juga menjadi manusia yang baik.  Para pemimpin dihadapkan pada pilihan biner antara menjadi pemimpin yang baik atau menjadi pemimpin yang tangguh dan efektif.  

Ada 2 elemen utama untuk menjadi pemimpin yang sejati dan manusiawi: kebijaksanaan dan kasih sayang.  Kebijaksanaan didefinisikan sebagai pemahaman yang mendalam tentang apa yang memotivasi orang dan keberanian untuk bersikap transparan dan melakukan apa yang perlu dilakukan, bahkan ketika hal itu tidak nyaman; dan kasih sayang sebagai kualitas untuk menunjukkan kepedulian dan perhatian yang tulus kepada orang lain, dengan niat positif untuk mendukung dan membantu.

Dibutuhkan banyak kerja keras, kesabaran, dan dedikasi untuk menjadi pemimpin yang sejati dan manusiawi. Terus-menerus menantang diri sendiri, mempertanyakan asumsi Anda, dan melangkah keluar dari zona nyaman adalah hal yang wajib dilakukan untuk menjadi pemimpin yang penuh kasih dan simpatik.  Selain itu, memahami kekuatan dan kelemahan Anda serta selalu mencari umpan balik dari orang lain juga penting.

Hal ini mengharuskan Anda untuk terus menantang diri sendiri, mempertanyakan asumsi Anda, dan keluar dari zona nyaman

Apa saja manfaat menjadi pemimpin yang manusiawi dan sejati

Manfaat menjadi pemimpin yang manusiawi dan sejati sangatlah besar. Memimpin dengan empati dan kasih sayang memungkinkan terciptanya rasa saling memiliki, koneksi, dan tujuan di antara anggota tim Anda.  Menciptakan inspirasi bagi semua anggota tim untuk menjadi yang terbaik, bekerja sama untuk mencapai tujuan, dan memberikan dampak positif bagi dunia.  Anda menciptakan budaya inovasi, kreativitas, dan ketangguhan, di mana setiap orang merasa diberdayakan untuk menyumbangkan bakat dan perspektif mereka yang unik.

Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi pemimpin yang sejati dan manusiawi, mulailah dengan merefleksikan nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan Anda sendiri.  Tanyakan pada diri Anda sendiri pemimpin seperti apa yang Anda inginkan, dan bagaimana Anda dapat menyelaraskan tindakan Anda dengan visi Anda. Mintalah umpan balik dari anggota tim, rekan kerja, mentor, dan pelatih Anda, dan gunakanlah untuk meningkatkan kinerja Anda. Baca buku, hadiri seminar, dan lakukan pembelajaran berkelanjutan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan Anda. Dan yang paling penting, praktikkan perawatan diri, pelihara kesehatan Anda, dan pimpinlah dengan memberi contoh.

Sebagai penutup, kepemimpinan yang manusiawi bukan hanya sebuah tren, namun juga merupakan pergeseran transformasional dalam pola pikir kepemimpinan dan manajemen.  Kepemimpinan yang manusiawi adalah tentang menjadi belas kasih, simpatik, kreatif, tangguh, inovatif, dan inspiratif.

dokpri
dokpri

Tribute to Ibu Okta (Mantan Atasan yang sangat menginspirasi dan mendukung saya untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun