Selesai ngeluarin bapaknya, gua langsung ke ruangan pengawas. Mau ngetok pintunya malu banget gua, takut ditandai muka gua. Tapi mau ga mau, tetep harus gua ambil tuh KRS, buat ujian besoknya. Yaudah, gua memberanikan diri untuk mengetuk pintu sembari teriak, "Permisiiii pakeeettt."Â
Salah satu pengawasnya keluar. Gua tanya.
 "Benar ini dengan Ibu Margianty?"Â
"Oh bukan, Mas. Saya Ibu Margaryn."Â
Si Ibu bisa aja bercandanya nih. Akhirnya, gua mencoba ngomong disitu.
"Permisi, Bu, saya mau ambil KRS atas nama Ferdinand."
"Oh, Ferdinand, kamu yang tadi ketahuan ngantongin contekan ya?"
"Bukan, Bu, saya ... " -Gua mencoba ngeles- "ketahuan ngantongin bapaknya pengawas tadi."
"Kamu jangan bercanda, ya. Ga lucu! Nih, KRS kamu. Siapa nama dosennya? Miss Anggy, ya? Kasih tau beliau, kalo kamu nyontek di ujian mata kuliah sosiolinguistik," jelas Ibu Pengawas yang enggak asik.
Setelah gua ambil KRS, disitu gua juga disuruh ngasih tau ke dosen yang bersangkutan. Karena itu mata kuliah sosiolinguistik, yang mana dosennya Miss Anggy, jadi gua SMS dah tuh ke Miss Anggy.
"Selamat siang, Miss, ini saya Ferdinand. Hari ini saya ketahuan membawa contekan di ujian mata kuliah sosiolingusitik, Apakah nanti ada hukumannya?"Â