Mohon tunggu...
Ferdinand Justin
Ferdinand Justin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Film

Aksi AUM! Untuk Melawan Manipulasi Politik

26 Maret 2024   10:15 Diperbarui: 26 Maret 2024   19:25 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.imdb.com/title/tt15169898/Input sumber gambar 

Menurut Ainal, secara keseluruhan, "Aum!" adalah sebuah film yang menghadirkan cerita yang menginspirasi dan membangkitkan semangat perubahan. Teori Dramaturgi merupakan sebuah teori yang menjelaskan bahwa di dalam kegiatan interaksi satu sama lain sama halnya dengan pertunjukkan sebuah drama. Dalam hal ini, manusia merupakan aktor yang menampilkan segala sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu melalui drama yang dilakukannya. Identitas seorang aktor dalam berinteraksi dapat berubah, tergantung dengan siapa sang aktor berinteraksi.(Ainal, 2014) Pengembangan karakter utama, seperti Satrya, Panca dan Linda, berhasil dicapai dengan baik, meskipun karakter pendukung seperti Adam mungkin bisa lebih dikembangkan. 

Pesan tentang pentingnya perjuangan untuk kebenaran dan keadilan disampaikan dengan kuat melalui tema yang relevan dengan situasi sosial dan politik saat itu. Sutradara berhasil mengarahkan film dengan baik, terutama dalam adegan-adegan aksi yang mendebarkan, meskipun ada beberapa bagian di mana ritme cerita terasa lambat. Kinerja aktor, terutama Jefri Nichol, Aksara Dena, dan Chicco Jerikho, memberikan penampilan yang kuat dan meyakinkan. Latar belakang tahun 1998 di bawah rezim Orde Baru memberikan konteks sejarah yang kuat bagi cerita, membantu penonton memahami tantangan yang dihadapi oleh para aktivis pada masa tersebut. 

Film "AUM!" menghadirkan kisah yang terbagi menjadi dua bagian, "Pertunjukkan" dan "Perjalanan". Bagian pertama menggambarkan semangat gerakan reformasi mahasiswa pada tahun 1998, dengan menampilkan suasana yang autentik melalui tarian, orasi, dan pertarungan antara tokoh-tokohnya. Namun, bagian kedua, "Perjalanan," memberikan wawasan tentang proses produksi film yang kurang mendebarkan. Meskipun demikian, sinematografi yang memperlihatkan suasana tahun 90an dengan baik serta totalitas pemeran, terutama peran Panca dan Linda, menjadi kelebihan film ini.

Di sisi lain, meskipun film "Aum!" memiliki keunggulan dalam tema, penokohan, dan alur cerita yang kuat, beberapa kekurangan juga dapat diidentifikasi. Pembingkaian konflik yang kurang kuat menyebabkan beberapa penonton merasa bahwa konflik-konflik dalam film kurang mendalam atau kurang dikembangkan dengan baik. Selain itu, kehadiran dua bagian cerita yang berbeda, "Pertunjukkan" dan "Perjalanan," menyebabkan fokus cerita terpecah dan tidak konsisten, mengakibatkan pengalaman menonton yang mungkin terasa kurang terhubung. 

Menurut laporan dari Jurnal Impresi Indonesia pada tahun 1998, mahasiswa di Indonesia memegang peran yang sangat signifikan dalam periode reformasi politik. Penelitian ini menekankan bahwa gerakan mahasiswa pada masa itu memiliki tujuan utama untuk mengkritik kebijakan pemerintah terkait dengan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh rakyat. Kurangnya konsistensi dalam gaya penyutradaraan, khususnya dalam penggunaan gaya found footage dan dokumenter, juga menjadi kekurangan yang dirasakan oleh sebagian penonton.

Rekomendasi

"Aum!" adalah film yang memikat dengan aksi menegangkan melalui adegan kejar-kejaran antara para aktivis dan tentara rezim, yang menghasilkan ketegangan sepanjang cerita. Jefri Nichol dan Aksara Dena memberikan kedalaman emosional yang memukau sebagai Satriya dan Adam, sementara Chicco Jerikho sebagai Panca memberikan dimensi tambahan sebagai pendukung perjuangan mereka. Dalam latar belakang tahun 1998 yang gejolak di bawah rezim Orde Baru, film ini berhasil membawa penonton ke masa yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Dengan tema yang relevan tentang perjuangan untuk kebenaran dan keadilan, "Aum!" adalah sebuah karya yang menginspirasi dan membangkitkan semangat perubahan. Sutradara berhasil menggabungkan elemen-elemen cerita yang kuat dengan penggambaran yang autentik dari era tersebut. 

Bagi yang menggemari film yang menantang dan memiliki kedalaman cerita dengan plot yang beragam, "Aum" dapat menjadi alternatif menarik. Meskipun memiliki kelemahan, film ini memberikan pengalaman menonton yang menarik melalui cerita yang rumit dan sinematografi yang memukau. Untuk mengapresiasi "Aum" sepenuhnya, disarankan untuk memperhatikan dengan seksama detail-detailnya dan menghayati pesan yang tersirat di dalamnya. Bagi para penonton yang mencari film dengan pesan yang mendalam dan aksi yang mendebarkan, "Aum!" adalah pilihan yang tepat.

Daftar Pustaka

MENJELANG PEMILIHAN PRESIDEN. UNDIP, 4(1), 103.

Kapanlagi.com. (2021, Oktober 17). Review Film 'AUM!', Alasan Kamu Harus Nonton - Ceritakan Kisah Reformasi 1998 Penuh Plot Twist. KapanLagi.com. Diakses pada 24 Maret 2024, dari https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/review-film-aum-alasan-kamu-harus-nonton-ceritakan-kisah-reformasi-1998-penuh-plot-twist-306dc6.html?page=2 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun