Mohon tunggu...
Ferdinand Anon
Ferdinand Anon Mohon Tunggu... PNS -

Never stop to learn. It's time to change.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mendesain Presentasi Menjadi Menarik

9 Desember 2014   19:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:41 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Melakukan presentasi masa sekarang sangat terbantu dengan adanya berbagai teknologi. Namun, sering kali mereka lupa bahwa itu hanyalah alat bantu. Kekuatan presentasi sebenarnya adalah presenter itu sendiri”

Seringkali, ketika kita diminta untuk membuat presentasi, baik untuk orang lain atau kita sendiri yang melakukan presentasi, alat bantu pertama yang terpikirkan adalah power point. Ya, itu tidak salah. Power point memang alat bantu atau tepatnya piranti lunak yang tertanam dalam komputer kita, sebagai wahana menampilkan presentasi kita. Oleh sebab itu, bersyukurlah kita menjalani hidup pada era sekarang ini. Bisa kita bayangkan, mudah sekali seorang guru atau dosen pada saat presentasi dengan mudahnya terbantu dengan apa yang kita namakan teknologi informasi. Bahkan, sekarang lebih berkembang lagi. Bila kita melompat ke masa terdahulu, tentunya keadaannya belum senyaman dan semudah sekarang. Namun biarlah, itu sudah menjadi bagian dari sejarah perjalanan hidup kita. Tanpa belajar masa lalu tidak mungkin kita dapat memperbaiki keadaan seperti sekarang.

Kembalike presentasi. Let’s say, kita sendirilah yang akan melakukan presentasi dengan bahan yang kita persiapkan sendiri. Apa yang harus kita lakukan? Belajar dari beberapa pengalaman baik secara empirik maupun literatur tentang presentasi, berikut ini beberapa tips untuk menjadikan presentasi menjadi lebih menarik.

1.Investasi

Tidak ada makan siang gratis. Well, sepertinya ungkapan ini bisa sejalan dengan topik yang sedang kita kupas kali ini. Investasi yang saya maksud di sini bukan melulu terkait dana. Investasi merupakan upaya yang kita lakukan untuk memeroleh sesuatu.

Bisa jadi untuk memeroleh pengetahuan tentang presentasi kita harus membeli buku. Begitu banyak buku yang membahas tentang presentasi. Yes, tentunya ada dana yang harus kita keluarkan. Atau, kita bisa meminjamnya. Sebuah usaha bukan?

Bisa jadi, cara yang lain kita memang harus benar-benar mengeluarkan dana. Kita bisa mengikuti seminar yang dilakukan seorang yang ahli atau mengikuti pelatihan.

Atau cara smart, dengan mencari di internet. Tricky effort. Dengan kata lain, ‘mencuri’ ilmu secara gratis bahkan langsung bisa mengunduhnya. Ini memang gratis dan kita dimanjakan dengan begitu banyak contoh-contoh presentasi yang memukau.

Dengan kata lain, jangan hanya menerima dan memakai piranti lunak yang sudah tertanam dalam komputer kita.

2.Poin Penting Saja

Beberapa ketidaktepatan pada bahan presentasi adalah seolah-olah kita memindahkan sebuah paragraf atau bahkan sebuah buku ke dalam slide-slide presentasi. Pastilah sangat crowded sekali slide-slide itu. Hal ini sangat banyak terjadi dan biasanya kecenderungan dalam membuat presentasi adalah menggunakan chekck point yang standar dan terlalu banyak.

Harus selalu diingat bahwa slide-slide adalah bahan penunjang presentasi kita. Jangan sampai mereka merusak presentasi kita. Sebagai bahan referensi, bisa kita lihat cara Steve Jobs dalam membuat presentasi atau Al Gore dalam film Inconvenient Truth-nya yang memukau itu.

3.Ciptakan Desain Unik Kita

Jangan gunakan template yang ada di piranti lunak komputer kita. Cari dan sesuaikan dengan yang kita mau. Template yang ada sangat standar dan membosankan.

4.Satu Slide Satu Ide

Masih terkait dengan poin 2, bahwa sebaiknya satu slide mengandung satu ide. Saya sarankan untuk pemilihan font, jangan yang terlalu standar. Verdana, calibri, times new roman merupakan font yang menurut saya membosankan. Cari dan dapatkan font yang menarik di internet. Ayo jangan malas !

5.Gunakan Gambar

Sebuah gambar lebih dapat menjelaskan daripada tulisan yang bertele-tele. Gambar merupakan sarana yang sangat visual sehingga audience dapat berimajinasi secara langsung tentang apa yang sedang kita bicarakan.

6.Persiapan

Jangan bawa kebiasaan SKS (Sistem Kebut Semalam). Persiapan sangat penting. Bisa jadi, untuk melakukan sebuah presentasi selama 1 jam, dibutuhkan persiapan selama 30 jam. Kuasai juga alat-alat yang akan dipakai. Coba familier-kan dengan alat-alat baru yang mungkin akan ditemui dalam presentasi.

7.Hargai Audience

Perlu diingat, audience telah meluangkan waktu untuk kita dan juga berharap presentasi kita dapat memberikan sesuatu kepada mereka. Hargai mereka. Jangan membaca slide. Ingat, slide hanyalah alat bantu presentasi kita. Interaksi dengan audience sangat penting. Ini juga merupakan trik menghindari kita nervous dan mencegah mereka mengantuk. Terutama, apabila kita harus melakukan presentasi setelah makan siang. Mhmm... it will need hard effort.

8.Aturlah Waktu

Kita melakukan presentasi tentunya dengan bahan yang telah terukur. Ingat, waktu tidak akan bisa kembali. Audience mungkin akan mempunyai kegiatan lain setelah presentasi kita. So, jangan ngelantur. Jangan menceritakan masa kejayaan kita. Jangan curhat apalagi masalah gaji. Suck.

9.Percaya Diri dan Jadilah Diri Sendiri

Senjata paling ampuh adalah percaya diri yang bakal mengalahkan segalanya. Anda, saya dan kita adalah makhluk yang spesial. Unik. Buatlah presentasi yang akan menunjukkan siapa jati diri kita.

Well, hal-hal tersebut di atas adalah bekal yang dapat kita pakai dalam melakukan presentasi. Tunggu apa lagi. Siapkan diri dan selamat mencoba. Jangan takut gagal. Tetap selalu diingat, kekuatan presentasi sebenarnya adalah presenter itu sendiri.

-Ferdinand Anon-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun