Mohon tunggu...
Ferdinand Rasuti
Ferdinand Rasuti Mohon Tunggu... Penulis - penulis

penulis otodidak yang pernah menjalani profesi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tidak Selamanya Berbau Klenik

20 April 2023   01:30 Diperbarui: 20 April 2023   01:35 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Ida Dayak dengan keahlian penyembuhannya, khususnya yang berkaitan dengan masalah tulang, mengingatkan saya pada pengalaman pribadi sekitar lima tahun lalu.

Waktu itu putri saya yang baru berusia tiga tahun mengalami kecelakaan ketika bermain ayunan dengan temannya. Ia dan temannya terjatuh, karena tali ayunan tiba-tiba putus. Apesnya ketika jatuh, ia tertimpa tubuh temannya yang lumayan gendut.

Kejadian petang hari itu membuatnya merintih kesakitan, hingga tidak dapat tidur pada malam harinya. Ketika ditanya bagian mana yang sakit, ia menunjuk bagian pundak. Ketika dilihat, pada bagian itu tampak memerah dan sedikit bengkak. Ia langsung menangis ketika disentuh. Malam itu terasa sangat panjang bagi saya dan isteri.

Pagi harinya, adik ipar saya yang mendengar keponakannya menangis kesakitan semalaman karena sakit pada bahunya, berinisiatif mengajak saya ke rumah seorang praktisi pengobatan alternatif. Ini pengalaman pertama saya. Walaupun, saya sudah sering mendengar cerita mengenai orang-orang dengan kemampuan istimewa itu.

Adik ipar saya meyakinkan, orang yang akan kami datangi itu sudah terbukti kemampuannya dalam mengobati sakit yang berkaitan dengan tulang. Tidak tega melihat wajah putri kecil saya selalu meringis kesakitan, saya mengikuti ajak adik ipar.

Rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami. Hanya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan sepeda motor. Rumahnya berada di sebuah gang yang tidak terlalu lebar. Saya bersyukur orang yang kami cari ada di rumah.

Usianya sekitar 50 tahun. Penampilannya sederhana. Adik ipar yang ternyata sudah kenal baik dengannya, menjelaskan maksud kedatangan kami. Dengan senyum ramah dia lalu mempersilahkan kami masuk ke rumahnya yang sederhana.

Bayangan praktik perdukunan yang sebelumnya memenuhi benak saya hilang seketika. Saya tidak menemukan satu pun benda-benda klenik, dupa, keris, menyan, kembang dan sebagainya sebagaimana yang saya saksikan di film-film di rumah itu.

Setelah berbasa-basi sejenak dan menanyakan sakit yang dikeluhkan putri saya, ia pamit ke belakang sebentar dan kembali dengan membawa mangkuk kecil berisi minyak. Dari baunya, itu minyak biasa yang sering digunakan untuk memijat.

"Ini tulangnya bergeser. Nggak apa-apa nanti kita betulkan," katanya.

Dia lalu meminta ijin saya untuk memulai pengobatan. Perlahan dia memegang lengan putri dan mengoleskan minyak tadi. Sekilas saya melihat mulutnya bergerak membaca doa sembari melakukan pijatan dengan lembut. Entah hanya penglihatan saya atau memang nyata terjadi, pada saat itu saya melihat lengan putri saya yang dipijat tiba-tiba menjadi lentur. Ketika lengan itu ditarik perlahan, putri saya juga tidak merintih atau menunjukkan wajah kesakitan.

Proses pengobatan itu berlangsung sangat singkat, hanya sekitar lima menit. Begitu pulang ke rumah, putri saya sudah pulih seperti sedia kala. Dia bahkan sudah bermain lagi bersama teman-temannya. Putri saya betul-betul sudah sembuh.

Apa yang ingin saya sampaikan melalui cerita di atas adalah bahwa pengobatan alternatif sebetulnya sangat membantu masyarakat. Terutama yang berada jauh dari fasilitas kesehatan atau yang membutuhkan pertolongan segera. Jaman orang-orang tua dulu, pengobatan alternatif merupakan solusi andalan berbagai masalah kesehatan.

Pengobatan alternatif pada dasarnya merupakan sebuah kearifan lokal. Praktik pengobatan alternatif pun sampai saat ini dapat dijumpai di berbagai negara di dunia. Seperti akupuntur, chriropractic, akupresur, aryuveda, reiki, dan naturopati.

Satu hal yang harus di garis bawahi, pengobatan alternatif tidak identik dengan perdukunan. Pengobatan alternatif yang membantu penyembuhan putri saya, dan berbagai pengobatan alternatif yang saya sebutkan tadi jauh dari kesan praktik perdukunan. Praktisinya semata-mata mengandalkan keahlian, ramuan herbal, dan juga doa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun