Mohon tunggu...
M Ferdinan Nurwahid
M Ferdinan Nurwahid Mohon Tunggu... Ilmuwan - Bidang Penelitian dan Penalaran LTMI PB HMI

Saya seorang manusia yang dibesarkan di bumi dengan ijin Tuhan yang maha esa, saya memiliki hobi menulis, membaca dan berdiskusi mengenai perkembangan teknologi dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Curah Hujan 2023 di Lokasi CDOB Tasik Selatan Menggunakan Earth Engine

18 Juli 2023   14:30 Diperbarui: 22 Juli 2023   14:26 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Analisis Curah Hujan Bulanan di Lokasi CDOB Tasik Selatan ini menggunakan Script dengan akses data dari Google Earth Engine (GEE) untuk memvisualisasikan data curah hujan (precipitation) dari satelit GPM (Global Precipitation Measurement) untuk bulan Juli 2023 di beberapa titik koordinat tertentu. Script ini akan menghasilkan grafik (ScatterChart) yang menunjukkan perubahan curah hujan dari waktu ke waktu di setiap titik koordinat.

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat dan menjalankan script ini:

Buka editor kode di Google Earth Engine (https://code.earthengine.google.com/).

  • Buatlah script baru dan salin kode yang telah Anda berikan ke dalam editor.
  • Setelah me-referensikan dataset yang akan digunakan (JAXA/GPM_L3/GSMaP/v6/operational) dan melakukan filter berdasarkan tanggal (1 Juli 2023 hingga 31 Juli 2023), kode tersebut akan memilih band 'hourlyPrecipRate' sebagai data curah hujan yang akan digunakan untuk analisis lebih lanjut.
  • Selanjutnya, kita menentukan tampilan visualisasi untuk data curah hujan dengan variabel `precipitationVis`. Nilai-nilai ini akan digunakan untuk menentukan rentang warna yang akan ditampilkan pada peta.
  • Kemudian, titik-titik koordinat dijelaskan dalam variabel `points`, yang terdiri dari array berisi pasangan koordinat [longitude, latitude] untuk setiap titik.
  • Fungsi `createFeature` digunakan untuk mengonversi koordinat menjadi fitur (feature) pada GEE dengan bantuan geometri titik.
  • Setelahnya, kita akan mengiterasi melalui setiap titik pada array `points`. Untuk setiap titik, kita akan:
  • Membuat koleksi fitur berisi satu fitur dengan koordinat titik yang sesuai.
  • Menampilkan data curah hujan pada grafik garis menggunakan fungsi `ui.Chart.image.seriesByRegion`.
  • Menggunakan reducer `ee.Reducer.mean()` untuk menghitung rata-rata curah hujan per satuan waktu pada setiap titik.
  • Menyusun opsi grafik dan menambahkan judul dan label sumbu agar grafik terlihat informatif.
  • Grafik untuk setiap titik akan disimpan dalam array `charts`.
  • Terakhir, setelah seluruh iterasi selesai, script akan mencetak grafik untuk setiap titik menggunakan `print(chart)`.
  • Jalankan script dengan mengklik tombol "Run" di editor kode GEE.
  • Setelah proses eksekusi selesai, Anda akan melihat grafik yang menunjukkan data curah hujan pada masing-masing titik koordinat untuk periode Juli 2023.


script dapat diakses pada link berikut: download

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun