Mohon tunggu...
FerdiawanFirmansyah 074
FerdiawanFirmansyah 074 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ferdiawan Firmansyah

Mahasiswa Agribisnis UMM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tanaman Merah Merona dengan Berbagai Khasiat dan Juaranya Komoditas Ekspor

21 Juni 2023   21:45 Diperbarui: 21 Juni 2023   21:46 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Hasil Survei Kelompok

Tanaman Merah Merona dengan Berbagai Khasiat dan Juaranya Komoditas Ekspor 

Berasal dari Amerika Serikat tanaman merah merona ini dapat berperan sebagai buah dan juga sayuran meskipun seringkali banyak orang menganggapnya termasuk ke dalam jenis buah-buahan. Tomat merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam familia Solanaceae yang terdiri dari 220 spesies. Awalnya tomat hanyalah tanaman liar yang tumbuh berserakan di negara Amerika Serikat dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

Hingga pada suatu masa Suku Aztec yang berasal dari Amerika Serikat memulai mencoba untuk mengonsumsi tanaman ini dan menghasilkan manfaat luar biasa. Berita ini lalu didengar oleh Chrisitian Colombus yang merupakan penjajah asal Spanyol dan berakhir merebut komoditas ini untuk dikembangkan di negaranya.  Tidak berselang lama tomat juga memasuki negara Indonesia pada tahun 1811 dan dibudidayakan oleh petani-petani lokal dengan baik. 


Sumber : Hasil Survei Kelompok
Sumber : Hasil Survei Kelompok

 Pada saat turun lapang di batu Desa Songgokerto ternyata banyak juga yang menanam tomat disana, salah satunya yaitu Pak Supri. Pak Supri ini sudah lama menjadi seorang petani begitu pun beberapa anggota keluarga yang lainnya ucapnya saat kita berbincang bersama Pak Supri. Tetapi pak supri menanam tanaman tomat ini belum terlalu lama sekitar kurang lebih 7 tahunan ucapnya sambil tertawa, tetapi berbeda bagi kita untuk menjadi petani tomat 7 tahuan itu waktu yang lama bagi kita yang tidak pernah bertani. Lalu kita banyak bincang sana bicang sini menanyai tentang tanaman tomat, ada yang perlu digaris bawahi yaitu Pak Supri ini melakukan pemanenan biasanya dilakukan saat pagi dan sore saja karena yang Pak Supri ucapakan jika memanen saat siang itu panas ujarnya sambil bercanda. Pak supri menanam tomat karena tanaman tomat ini memiliki ciri khas warna merah merona layaknya cherry.

Tanaman hortikultura satu ini sangat memikat hati para masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa tomat termasuk ke dalam jenis buah-buahan karena bentuknya mirip dengan buah ceri dan rasanya lebih khas segar serta manis. Nyatanya tomat juga dapat berperan sebagai sayuran yang bisa dicampur dengan sup. Sebenarnya hal ini bukanlah masalah yang perlu dipertentangkan karena semuanya tergantung bagaimana cara kita mengolahnya.

Selain menjadi favorit masyarakat untuk dikonsumsi, tomat juga menjadi favorit petani dan pemerintah dalam budidayanya. Seperti yang di sampaikan Kementrian Pertanian pada tahun (2016) tomat merupakan penyumbang produksi terbesar terhadap total produksi sayuran di Indonesia dengan rincian kol/kubis (12.05%), kentang (11.31%), bawang merah (10.35%), cabai besar (9.02%) dan tomat (7.09%). Produksi tomat pada tahun 2015 yaitu 4.17 ton. Budidaya untuk tanaman tomat sendiri tidak membutuhkan waktu dan biaya yang mahal seperti komoditas lainnya.

Perlu diketahui bahwa menanam tomat memerlukan mutu benih yang bagus secara fisik agar dapat tumbuh ketika ditanam Menurut jurnal yang kita baca dari Thomas pada tahun (2017) mutu benih terbagi tiga yaitu mutu fisik, fisiologi dan genetik. Mutu fisik benih yang baik bagi tomat adalah terbebas dari kotoran dan bentuknya seragam. Benih tomat dapat menandai karakter fisiknya seperti daging buah, panjang diameter, bobot buah serta kekerasan maupun kelunakkan buah.

Pemeliharaan tomat adalah salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh petani karena tanaman ini rentan terkena penyakit dan virus. Apabila tanaman  ini tidak dijaga dan dipelihara sebaik mungkin maka kemungkinan terserang hama akan lebih besar serta mengakibatkan kerusakkan pada daging ataupun kulit buah. Penyakit layu yang dialami tomat disebabkan oleh bakteri (Pseudomonas ralstonia) dan virus. Namun tidak perlu dikhawatirkan terkait penyerangan hama untuk saat ini seluruhnya bisa diatasi dengan penggunaan pupuk organik serta penyemprotan pestisida guna melindungi tomat dari serangan hama.

Berbicara mengenai karakter fisik seringkali kita menemukan tomat dengan warna merah merona dan kulit yang kesat. Warna merah merona sendiri mengartikan bahwa pematangan tomat sangat sempurna dan mengandung beta karoten yang tinggi. Seperti yang diucapkan di jurnal milik Jelinda., dkk (2019) Kandungan likopen dan -karoten tertinggi terdapat pada buah tomat dengan tingkat kematangan red-ripe.

Sebab itu, tomat direkomendasikan beberapa ahli untuk dikonsumsi sesuai dengan aturan yang ada dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, menyegarkan kulit dan menghindarkan dari rontok rambut berlebih. Tentunya kondisi yang baik ketika kita mengonsumsinya secara langsung tanpa menambahkan susu dalam proses pengolahannya. Penambahan bahan-bahan tersebut bisa menimbulkan reaksi kimia berlebih dan menyebabkan keracunan. Nah untuk itu perlu diperhatikan apabila ingin mengonsumsi tomat dengan menambahkan beberapa komponen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun