5.) banyak buruh tani kehilangan pekerjaan.Â
Jika lahan yang dikonversi tersebut merupakan lahan pertanian yang potensial maka akan berdampak pada ketahanan pangan karena produksi pertanian menjadi berkurang akibat luas lahan pertanian yang semakin berkurang karena tidak berdampak pada ketahanan pangan perlu adanya penambahan luas lahan pertanian. Masalah konversi lahan tidak dapat dipisahkan dari proses transformasi struktur ekonomi berbasis sektor primer (pertanian) ke sektor sekunder dan tersier (industri, layanan, dan perdagangan).
-Strategi dalam mengatasi  konversi lahan di indonesia:
Ada Tiga strategi dalam mengatasi adanya konversi lahan antara lain:
(1) memperkecil peluang terjadinya alih fungsi lahan dengan mengurangi intensitas faktor yang dapat mendorong terjadinya alih fungsi lahan.
(2) mengendalikan kegiatan alih fungsi lahan dalam rangka menekan potensi dampak negatif yang ditimbulkan.
(3) menanggulangi atau menetralisasi dampak negatif alih fungsi lahan. Memperkecil peluang terjadinya alih fungsi lahan dengan mengurangi intensitas faktor yang dapat mendorong terjadinya alih fungsi lahan dapat diwujudkan dengan beberapa upaya. Beberapa upaya itu adalah:
(a) menekan laju pertumbuhan penduduk.
(b) relokasi atau penempatan ulang penduduk untuk mengurangi tekanan terhadap lahan pertanian terutama di kawasan pertanian produktif.
(c) mengembangkan pajak progresif pada lahan nonpertanian untuk mengurangi permintaan lahan yang berlebihan dan tidak efisien.
(d) menerapkan prinsip "hemat lahan" dalam mengembangkan kegiatan nonpertanian.
Dari adanya strategi diatas tentunya dapat meminimalisis adanya konversi lahan yang mengakibatkan kerugian bagi para petani khususnya dibidang pertanian. Sehingga pertanian di indonesia akan tetap terjaga meskipun ada alih fungsi lahan yang awalnya lahan pertanian kini menjadi lahan pemukiman  dan diharapkan sebagian lahan yang ada tetap berkontribusi besar dalam pemenuhan pangan masyarakat khususnya di indonesia sendiri.                                Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H