Rahasia di Balik Lemari
Lemari kayu tua itu berdiri di sudut kamar, memancarkan aura tak wajar. Kayunya sudah lapuk, tapi ada sesuatu yang membuatnya terlihat seperti memanggil-manggil Anya. Bayangan pria tua di cermin masih tampak, dengan jari yang menunjuk ke arah lemari.
"Apa yang kau sembunyikan di sana?" bisik Anya, mencoba memberanikan diri. Â
Tangannya gemetar saat menarik gagang lemari. Engsel tua itu berderit keras, memecah keheningan rumah. Di dalam lemari, hanya ada kain lusuh yang menggantung, kecuali satu benda kecil di dasar lemari: sebuah kotak kayu kecil yang terkunci.
Anya mengangkat kotak itu, lalu membersihkan debu yang menempel. Ukiran di kotak itu terlihat aneh---berupa pola bunga teratai yang tampak mengelilingi sebuah mata. Anya merasa ada sesuatu yang mengawasinya dari dalam kotak itu. Â
"Kunci... kunci..." suara lirih bergema lagi, seperti berasal dari dinding. Â
Dengan hati-hati, ia memeriksa sekeliling kamar, mencoba mencari petunjuk. Tangannya menyentuh cermin besar, dan di bagian belakangnya, ia menemukan sebuah kunci kecil yang tergantung. Â
Saat ia membuka kotak kayu itu, hawa dingin menyergap lebih kuat. Di dalamnya, hanya ada secarik kertas tua dengan tulisan tangan yang hampir pudar: Â
"Carilah di ruang bawah tanah. Di sana kau akan menemukan jawabannya."
Anya mengerutkan kening. "Ruang bawah tanah?" Ia tak ingat melihat pintu atau tangga yang mengarah ke sana saat masuk tadi. Â