Kedua, penting untuk mendorong mahasiswa agar dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam konteks kehidupan sosial dan masyarakat. Ini tidak hanya mengasah keterampilan praktis, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi warga yang aktif dan berkontribusi dalam memecahkan tantangan sosial. Ketika mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam berbagai situasi di luar kelas, mereka menjadi lebih siap untuk menjadi pemimpin masa depan yang berpengaruh dan membawa perubahan positif dalam masyarakat.
"Yang pertama dengan cara diskusi, mahasiswa membuat makalah namun sebelum membuat makalah  mereka membuat kelompok, untuk regular A dan B membuat kelompok 14 karena 14 pertemuan dan untuk regular c hanya 7 kelompok karena hanya 7 kali pertemuan. Ketika mereka sudah membuat kelompok dengan tugas nya itu presentasi dan mereka bisa berdiskusi, dari situ saya bisa menilai ke aktifan mereka masing masing."
Kesimpulan yang bisa kita tarik bahwa meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di kalangan generasi Z melibatkan pelatihan keterampilan relevan, menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel, memberikan mentor dan bimbingan, serta mempromosikan kesehatan mental. Dengan pendekatan holistik seperti ini, generasi Z dapat dikembangkan potensinya secara optimal untuk menjadi pemimpin masa depan yang produktif dan berkontribusi dalam dunia kerja.