Mohon tunggu...
ferdinandus semaun
ferdinandus semaun Mohon Tunggu... -

Pekerja sosial yg peduli pada pengembangan kebudayaan sbg basis antropologis perjalanan kita sbg sebuah bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membangun yang Terhimpit, Sebuah Doa untuk Jokowi

12 Agustus 2012   20:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:53 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja tlah lama pergi, lelap dalam pangkuan pertiwi

Ada banyak resah yg masih tersisa, menyertai malam yg kian sepi

Dan aq tetap termenung menemani batin menyusuri setiap tanya

Adakah mentari akan kembali dengan kisah yg sama?

Ingin kupejamkan mata untuk berdamai dengan hening

Tp rintihan derita anak negeri tak kuasa dibendung

menghempaskan tubuh yg tak berdaya ini terhanyut dlm kekalutan

Apakah rintihan derita itu akan kembali terdengar?

Kuuraikan nada setiap jeritan menjadi serpihan kata

Memberinya nafas untuk menjadi asa

Namun angin malam menyapa dlm bisu yg terus bertanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun