Baru-baru ini sebuah lembaga survey lokal di Aceh yang bernama  e-trust telah mengungkapkan hasil yang menarik tentang preferensi masyarakat terkait partai politik di Aceh. Yang paling menarik adalah bahwa mayoritas partai yang disukai oleh masyarakat ternyata adalah partai-partai nasional seperti Demokrat, PKS, dan Nasdem. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: bagaimana dengan peran partai lokal dalam situasi tersebut hari ini.
Survei yang dilakukan oleh lembaga e-trust tersebut selayaknya menjadi perhatian kita sebagai orang Aceh. Kita dibuat terperangah bahwa partai-partai lokal menduduki posisi yang relatif kecil di dalam survei tersebut. Partai Aceh, yang selama tiga periode terakhir telah menguasai parlemen dan memegang jabatan Ketua DPR, berada di peringkat lima besar. Persentasenya hanya sebesar 6,8% dari masyarakat yang memilih. Hal ini sangat mengejutkan.
Dalam konteks ini, pertanyaan yang muncul adalah mengapa partai lokal tidak lagi mendapatkan dukungan yang lebih besar dari masyarakat. Apakah ini hanya situasi sementara atau ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi?.
Salah satu kesimpulan yang bisa kita tarik dari hasil survei ini adalah bahwa masyarakat Aceh belum sepenuhnya memberikan kepercayaan mereka kepada partai lokal. Ada beberapa hal yang menurut penulis mungkin dapat menjadi faktor penyebab hal ini.
Pertama, ada kemungkinan bahwa masyarakat Aceh ingin melihat perubahan yang lebih besar. Mereka mungkin berharap partai-partai nasional dapat membawa perubahan signifikan dalam berbagai isu yang dihadapi oleh Aceh, seperti pembangunan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan peningkatan infrastruktur. Oleh karena itu, partai-partai nasional dengan jangkauan yang lebih luas dan sumber daya yang lebih besar mungkin dianggap sebagai pilihan yang lebih baik.
Kedua, peran partai lokal dalam membangun dan memperjuangkan kepentingan Aceh mungkin belum terlihat secara signifikan oleh masyarakat. Mungkin ada kebutuhan untuk lebih baik dalam pemaparan visi, program, dan pencapaian partai-partai lokal kepada masyarakat. Komunikasi yang efektif tentang kontribusi mereka dalam memajukan Aceh dapat membantu membangun kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.
Namun, meskipun saat ini partai lokal menghadapi tantangan, itu bukan berarti mereka tidak memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam pemilu mendatang. Partai-partai local seharusnya memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah-masalah lokal dan kebutuhan mendasar dari masyarakat Aceh. Mereka juga seharusnya dapat mewakili aspirasi khusus masyarakat Aceh yang tidak terakomodir secara luas oleh partai-partai nasional.
Oleh karena itu, partai lokal perlu melakukan introspeksi dan meningkatkan strategi mereka. Mereka dapat berfokus pada pemaparan visi dan program yang lebih jelas, meningkatkan komunikasi yang lebih baik dengan semua golongan  masyarakat, dan membangun aliansi yang kuat dengan partai-partai nasional yang memiliki agenda yang sejalan dengan kepentingan Aceh secara lebih luas.
Pemilu 2024 menjadi momentum yang penting bagi partai lokal untuk membuktikan eksistensinya dan memperoleh dukungan yang lebih besar dari masyarakat Aceh. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, partai lokal harus dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki keunggulan unik dan kemampuan untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan oleh masyarakat Aceh.
Dalam menjalankan tugasnya, partai lokal juga harus terbuka untuk mendengar suara dan aspirasi dari semua golongan masyarakat dan tidak terkesan eksklusif, serta memberikan solusi konkret untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Aceh. Dengan cara ini, partai lokal dapat memperkuat kredibilitas mereka dan memenangkan kembali kepercayaan serta dukungan yang lebih besar dari masyarakat Aceh.
