SINETRON (Sinema Elektronik ) adalah tontonan wajib para remaja masa kini khususnya para kaum hawa . Hampir 1/2 waktu di rumah dihabiskan dengan bernongkrong ria di depan layar kaca . Ceritanya yang melulu tentang percintaan,pergaulan, dan dikung dengan setting dan tokoh yang menarik membuat SINETRON laris manis ditonton . Tapi apakah kida pernah berpikir seberapa besar manfaat dari menonton sinetron ? Jawabannya adalah 90% Sinetron tidak bermanfaat bagi kita . Sinetron yang ditayangkan menjerumuskan kita pada pola pikir yang sempit yang diperankan . Di layar kaca, situasi sekolahan/kampus yng kita lihat sangat jauh dengan apa yang kita alami . Dari Sinetron kita menjadi malas untuk belajar sampai lulus SMA karena terpengaruh dengan situasi kuliah yang kita lihat di televisi karena kita ingin cepat kuliah agar bisa merasakan situasi/keadaan seperti di Sinetron.
Maraknya kasus anak SD yang pacaran dan diekspos ke Sosial Media menjadi salah satu dampak negatif yang real dari sinetron tentang percintaan . Kurangnya sinetron-sinetron berkualitas khususnya untuk anak-anak & remaja menjadi salah satu faktor utama adanya peristiwa ini . Sinetron Indonesia dianggap kurang mendidik dan membebalkan karena cenderung menampilkan kisah yang monoton & kurang mendidik .
KPI ( Komisi Penyiaran Indonesia ) sebagai suatu lembaga yang bertanggungjawab atas penyiaran harus lebih selektif memilih tayangan yang berkualitas baik sehingga kita bisa menikmati sinetron dengan nyaman,aman, dan bisa mengambil hal positif dari sinetron yang ditayangkan .
Jadi, kesimpulannya Sinetron yang marak ditonton saat ini memiliki dampak negatif yang lebih besar khusunya bagi anak-anak dan oleh karena itu,sangat dibutuhkan keselektifan dari para penikmat sinetron itu sendiri agar dampak-dampak negatif yang mungkin ditimbulkan bisa terhindarkan .
