"Sudah pa, tapi cara mengerjakan soalnya banyak yang lupa." jawabnya polos.
"Lho memangnya ibu yang mengerjakan?" panitia memastikan.
"Iya pa, karena anak saya tidak bisa. Kalau tidak bisa nanti enggak diterima" jawabnya tampa beban.
"Oh begitu? Ya sudah nanti ibu dan putra ibu saya terima dua-duanya." jawab panitia ga tahu mau ngomong apa
2. Ayah Jual HP dengan harga Panik karena salah info
Pintu lobby didorong oleh lelaki setengah baya berpakaian lusuh.
"Bisa saya bantu bapak?" sambut panitia dengan ramah.
"Iya nich pa, saya mau daftar ulang. Anak saya, hari ini harus melunasi uang pendaftaran dan daftar ulang karena kalau tidak nanti anak saya tidak diterima, apa betul begitu?" beliau menjelaskan dan bertanya dengan terbata-bata seraya menyodorkan kwitansi yang lecek dalam genggaman.
"Oh begitu, anak bapak dapat info dari mana? Karena pembayaran yang sudah dilakukan sudah lebih dari 50% jadi sudah tidak perlu daftar ulang dan pelunasan harus dilakukan ketika pembelajaran akan dilakukan. Daftar ulang dilakukan untuk memastikan anak bapak akan menjadi siswa sekolah ini. Karena kuota kami terbatas, siswa yang tidak daftar ulang bisa digeser oleh pendaftar baru yang langsung menyelesaikan Administrasi pendaftaran." panitia menjelaskan panjang lebar sambil memperhatikan kwitansi yang sedikit basah oleh keringat.
"Ya Allah berati anak saya salah info ya, saya jadi panik gara-gara anak saya nangis. Maklum lah pa lagi masa covid begini, kerjaan susah. Ini juga saya ngumpulin dari hasil ngojek. Saya bela-belain jual HP dengan banting harga yang penting bisa dapat uang cepat. Ini juga saya mau jadi kuli bangunan asal saya dikasih DP buat nutupin uang pendaftaran anak saya." sambil menghela nafas untuk melepaskan beban yang tersisa.
"Semoga Allah mengganti segera rezeki bapak ya." Hanya respon itu yang dapat kami ucapkan.Â