Mohon tunggu...
KKN
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lestari
Lagi Rame!
ASN, Mengapa Takut Pindah ke IKN?
ASN ke IKN, Apa yang Mesti Dilakukan?
Susu UHT Tanpa Disimpan dalam Pendingin
Sinergi Pendidikan Formal dan Nonformal
Tips Redam Trik & Rayuan Si Bos
Pemerasan Berkedok Video Call Seks
Kamu pasti suka!
FERAWATI WIDYANINGTYAS
FERAWATI WIDYANINGTYAS Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk menebar kebaikan

Tebarkan kebaikan selagi raga masih bernapas. Tetaplah menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekasih Indraloka

22 Mei 2021   17:52 Diperbarui: 22 Mei 2021   17:52 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelap 

Tak selamanya

Kelam berakhir duka 

Ruang hangat nan hampa 

Kau kan selalu menantiku 

Dalam dekap kasihmu 

Tulus cintamu 

Manjamu 

*** 

Ragamu 

Tak terjamah 

Sukma terbalut malam 

Senyum suci penghias langit 

Jasadmu tak tersentuh netra 

Hadirmu nyata bersama 

Hembusan bayu 

Rindu 

*** 

Damai 

Belaian nirwana 

Senyumlah permata jiwa 

Bisikkan cinta pada rembulan 

Nyanyian rindu hanya padamu

Nantikanlah sunting hati 

Bersama baskara 

Bumantara. 

Pematangsiantar, 22 Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

damai

nyanyian rindu

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.