Mohon tunggu...
Fera SusantiNadaRani
Fera SusantiNadaRani Mohon Tunggu... Guru - Reading and writing

I'm a teacher and happy wife n mom with 5 children

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apam, Tradisi Bulan Rajab

7 Maret 2020   18:04 Diperbarui: 7 Maret 2020   18:08 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi Bulan Rajab

Masyarakat Kabupaten Pasaman khususnya Lubuk Sikaping memiliki tradisi unik di bulan Rajab ini. Mereka menyebut bulan apam. Apam adalah sejenis serabi.

Pada bulan Rajab tiap rumah akan bergantian membuat apam. Setelah apam matanv maka akan diantarkan ke rumah sanak saudara dan tetangga.

Tujuan dibagikan itu adalah sebagai sedekah. Sedekah yang mereka niat untuk kanak-kanak yang telah berpulang ke Rahmatullah. Konon katanya pada bulan Rajab arwah kanak-kanak itu pulang ke rumah mereka. Minta didoakan oleh orang tua dan sanak saudara. Sehingga niat berbagi itu diniatkan sebagai hadiah doa untuk yang telah tiada.

Dulunya sesudah membuat apam maka malamnya diadakan doa bersama seluruh anggota keluarga dengan mengundang  orang Siak atau garin masjid atau para ustadz.

Apam adalah penganan yang terbuat dari tepung beras dan santan dengan sedikit garam dan pengembang. Di masak di kuali besi. Biasanya kuali besi yang berukuran kecil. Lalu dijerangkan di tunggu kayu menggunakan sabut kelapa atau daun kelapa tua. Sehingga apinya kecil dan tidak cepat hangus.

Apam disajikan dengan kuah. Kuahnya terbuat dari santan yang dimasak dengan gula merah dan daun pandan. Sehingga sangat wangi dan menggoda selera. 

Sekarang adalah bulan apam. Maka tiap hari bisa menikmati apam yang dihantar oleh para kerabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun