PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG
Oleh Ferariani, S.Pd.
Rendahnya Minat dan Hasil Belajar
Pembelajaran IPA di SMP 2 Pundong kelas VIII khususnya pada materi Getaran dan Gelombang belum berjalan secara optimal. Hal ini tampak dari rendahnya aktivitas belajar peserta didik pada saat penulis melakukan observasi. Peserta didik cenderung pasif selama pembelajaran berlangsung, kurang perhatian terhadap apa yang disampaikan oleh guru di depan kelas.Â
Tak jarang terlihat peserta didik yang lebih asyik berbicara sendiri ataupun malah tertidur di kelas. Pembelajaran yang monoton, guru yang lebih banyak memberikan materi lewat ceramah, membuat peserta didik mudah bosan dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran hanya berpusat pada guru saja. Hal ini tentu menyebabkan turunnya minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran IPA.
Permasalahan lain yang nampak pada saat observasi adalah hasil belajar peserta didik yang rendah pada materi Getaran dan Gelombang. Ketika dilakukan wawancara, ternyata peserta didik mengalami kebingungan untuk memahami konsep getaran. Konsep dan rumus yang disampaikan guru untuk dihafal, membuat peserta didik mudah lupa tentang bagaimana cara menentukan jumlah getaran.Â
Rendahnya kemampuan matematika dasar peserta didik juga menjadi permasalahan lain yang mengakibatkan hasil belajar peserta didik rendah. Â Peserta didik sering mengalami kesulitan untuk menghitung besarnya frekuensi dan periode getaran yang biasanya menggunakan bilangan pecahan.
Model Discovery Learning dengan Metode Praktikum sebagai Solusi Pembelajaran Materi Getaran dan Gelombang
Model pembelajaran Discovery Learning dapat digunakan oleh guru untuk mengajarkan materi Getaran dan Gelombang karena mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dan memberikan pengaruh yang positif terhadap proses pembelajaran. Sedangkan metode praktikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang dimaksudkan untuk memperoleh pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik berinteraksi dengan material sampai kepada observasi fenomena.
Discovery Learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran. Penjelasan tersebut senada dengan pendapat Hanafiah (2012) yang menyatakan bahwa model pembelajaran Discovery Learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
Guru menghadapi tantangan saat model Discovery Learning melalui metode praktikum dalam pembelajaran Getaran dan Gelombang tantangan tersebut antara lain, yang pertama adalah terkadang dalam mengimplementasikan model Discovery Learning memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah di tentukan untuk mitigasinya yaitu pada proses penjadwalan dan pembagian kelompok dapat dilakukan di luar kelas. Yang kedua model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.