Mohon tunggu...
catatanfera
catatanfera Mohon Tunggu... Guru - Guru

menyukai awan, hujan dan juga segala cerita tentangmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pembelajaran Discovery Learning pada Materi Getaran dan Gelombang

16 Februari 2024   17:57 Diperbarui: 17 Februari 2024   05:50 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Oleh Ferariani, S.Pd.

Rendahnya Minat dan Hasil Belajar

Pembelajaran IPA di SMP 2 Pundong kelas VIII khususnya pada materi Getaran dan Gelombang belum berjalan secara optimal. Hal ini tampak dari rendahnya aktivitas belajar peserta didik pada saat penulis melakukan observasi. Peserta didik cenderung pasif selama pembelajaran berlangsung, kurang perhatian terhadap apa yang disampaikan oleh guru di depan kelas. 

Tak jarang terlihat peserta didik yang lebih asyik berbicara sendiri ataupun malah tertidur di kelas. Pembelajaran yang monoton, guru yang lebih banyak memberikan materi lewat ceramah, membuat peserta didik mudah bosan dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran hanya berpusat pada guru saja. Hal ini tentu menyebabkan turunnya minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran IPA.

Permasalahan lain yang nampak pada saat observasi adalah hasil belajar peserta didik yang rendah pada materi Getaran dan Gelombang. Ketika dilakukan wawancara, ternyata peserta didik mengalami kebingungan untuk memahami konsep getaran. Konsep dan rumus yang disampaikan guru untuk dihafal, membuat peserta didik mudah lupa tentang bagaimana cara menentukan jumlah getaran. 

Rendahnya kemampuan matematika dasar peserta didik juga menjadi permasalahan lain yang mengakibatkan hasil belajar peserta didik rendah.  Peserta didik sering mengalami kesulitan untuk menghitung besarnya frekuensi dan periode getaran yang biasanya menggunakan bilangan pecahan.

Model Discovery Learning dengan Metode Praktikum sebagai Solusi Pembelajaran Materi Getaran dan Gelombang

Model pembelajaran Discovery Learning dapat digunakan oleh guru untuk mengajarkan materi Getaran dan Gelombang karena mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dan memberikan pengaruh yang positif terhadap proses pembelajaran. Sedangkan metode praktikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang dimaksudkan untuk memperoleh pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik berinteraksi dengan material sampai kepada observasi fenomena.

Discovery Learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran. Penjelasan tersebut senada dengan pendapat Hanafiah (2012) yang menyatakan bahwa model pembelajaran Discovery Learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.

Guru menghadapi tantangan saat model Discovery Learning melalui metode praktikum dalam pembelajaran Getaran dan Gelombang tantangan tersebut antara lain, yang pertama adalah terkadang dalam mengimplementasikan model Discovery Learning memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah di tentukan untuk mitigasinya yaitu pada proses penjadwalan dan pembagian kelompok dapat dilakukan di luar kelas. Yang kedua model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah yang pertama yaitu dengan menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari modul ajar, LKPD, bahan ajar, media, dan asesmen tentang materi Getaran dan Gelombang. Yang kedua guru memberikan video pemantik yang bersifat dekat dengan kehidupan peserta didik di awal proses pembelajaran untuk meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari. 

Yang ketiga guru menyiapkan percobaan bandul sederhana, sehingga peserta didik mampu menemukan konsep dalam materi getaran. Selain itu peserta didik juga dilatih untuk mengembangkan kompetensinya dalam menyelesaikan soal berbasis numerasi dengan rumus yang sesuai. Yang keempat, peserta didik melakukan literasi dan diskusi untuk menjawab berbagai pertanyaan yang terkait dengan materi getaran, kemudian bergantian maju ke depan kelas untuk dipresentasikan.

Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut antara lain modul yang disusun secara inovatif dan kreatif, media audiovisusal berupa cideo anak bermain ayunan, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang disusun berbasis sintak Discovery Learning dan tentunya alat dan bahan untuk melakukan kegiatan praktikum. 

Berdasarkan hasil penilaian pretest dan posttest menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Discovery Learning dan metode praktikum pada materi Getaran dan Gelombang dapat meningkatkan minat belajar dan juga hasil belajar peserta didik di SMP 2 Pundong. Minat belajar peserta didik nampak pada keaktifan mereka saat melakukan praktikum, berdiskusi dan juga presentasi. Peserta didik juga mampu menemukan konsep secara mandiri dengan pendampingan dari guru. Selain itu tujuan pembelajaran juga dapat tercapai. Pada saat refleksi semua peserta didik merasakan senang mengikuti pembelajaran.

Simpulan

Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan metode praktikum mampu meningkatkan minat belajar dan hasil belajar peserta didik pada materi Getaran dan Gelombang. Peningkatan minat belajar peserta didik nampak pada nilai keterampilan kinerja dan performa saat presentasi, dimana rata - rata peserta didik memenuhi seluruh kriteria penilaian. Sedangkan peningkatan hasil belajar peserta didik ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil dari nilai rata - rata pretest ke posttest. Yaitu dari nilai rata-rata pretest sebesar 55 naik saat posttest menjadi 84. Saat pretest dari 24 orang peserta didik, sejumlah 6 anak nilainya telah mencapai ketuntasan dan 18 anak lainnya belum tuntas. Sedangkan untuk posttest, dari 24 peserta didik terdapat 19 anak yang nilainya telah mencapai ketuntasan dan 5 anak lainnya belum tuntas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun