Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah yang pertama yaitu dengan menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari modul ajar, LKPD, bahan ajar, media, dan asesmen tentang materi Getaran dan Gelombang. Yang kedua guru memberikan video pemantik yang bersifat dekat dengan kehidupan peserta didik di awal proses pembelajaran untuk meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari.Â
Yang ketiga guru menyiapkan percobaan bandul sederhana, sehingga peserta didik mampu menemukan konsep dalam materi getaran. Selain itu peserta didik juga dilatih untuk mengembangkan kompetensinya dalam menyelesaikan soal berbasis numerasi dengan rumus yang sesuai. Yang keempat, peserta didik melakukan literasi dan diskusi untuk menjawab berbagai pertanyaan yang terkait dengan materi getaran, kemudian bergantian maju ke depan kelas untuk dipresentasikan.
Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut antara lain modul yang disusun secara inovatif dan kreatif, media audiovisusal berupa cideo anak bermain ayunan, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang disusun berbasis sintak Discovery Learning dan tentunya alat dan bahan untuk melakukan kegiatan praktikum.Â
Berdasarkan hasil penilaian pretest dan posttest menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Discovery Learning dan metode praktikum pada materi Getaran dan Gelombang dapat meningkatkan minat belajar dan juga hasil belajar peserta didik di SMP 2 Pundong. Minat belajar peserta didik nampak pada keaktifan mereka saat melakukan praktikum, berdiskusi dan juga presentasi. Peserta didik juga mampu menemukan konsep secara mandiri dengan pendampingan dari guru. Selain itu tujuan pembelajaran juga dapat tercapai. Pada saat refleksi semua peserta didik merasakan senang mengikuti pembelajaran.
Simpulan
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan metode praktikum mampu meningkatkan minat belajar dan hasil belajar peserta didik pada materi Getaran dan Gelombang. Peningkatan minat belajar peserta didik nampak pada nilai keterampilan kinerja dan performa saat presentasi, dimana rata - rata peserta didik memenuhi seluruh kriteria penilaian. Sedangkan peningkatan hasil belajar peserta didik ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil dari nilai rata - rata pretest ke posttest. Yaitu dari nilai rata-rata pretest sebesar 55 naik saat posttest menjadi 84. Saat pretest dari 24 orang peserta didik, sejumlah 6 anak nilainya telah mencapai ketuntasan dan 18 anak lainnya belum tuntas. Sedangkan untuk posttest, dari 24 peserta didik terdapat 19 anak yang nilainya telah mencapai ketuntasan dan 5 anak lainnya belum tuntas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H