Mendengar akan hal itu, maka menangislah Hak Aman Nepe Dae dengan tersedu-sedu dan dengan terbata-bata ia berkata kepada Teluk Aman Lailona :
" Mohon ampun Tuhan-ku, janganlah sekiranya Tuhan-ku menghukum aku seperti ini lagi. Aku berjanji akan mengingat dan melaksanakan semua yang sudah Tuhan sampaikan kepadaku. Asalkan Tuhan-ku  menurunkan kembali hujan kebumi, agar supaya aku bisa mengolah kembali tanah dan mengusahakan kembali ternak-ternak. Agar supaya makanan dan minuman kembali memenuhi bumi, sehingga daripadanya kami dibumi dapat hidup dan kami akan memberikan persembahan kepada-Mu sebagai wujud sukacita kami . "
Maka kembalilah Teluk Aman Lailona kelangit dan tiba-tiba Ia mengirimkan hujan. Lalu  Hak Aman Nepe Dae dengan gembiranya mulai mengolah tanah. Sawah dan ladang dipenuhi dengan beraneka ragam tumbuhan. Baik yang berumur panjang maupun berumur pendek. Ia kembali bekerja disawah, diladang, mengiris pohon lontar untuk menghasilkan nira dan gula air, juga ternak-ternak mulai bertambah banyak. Hak Aman Nepe Dae mulai kembali hidup makmur, akan tetapi ia sudah tidak lagi menjadi orang sombong, melainkan ia mulai memperhatikan para janda, anak-anak yatim serta orang-orang yang berkekurangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H