Pada zaman dahulu kala, ada dua penguasa. Mereka bernama Teluk Aman Lailona dan yang seorang lagi bernama Hak Aman Nepe Dae.
Teluk Aman Lailona adalah penguasa langit. Dia punya kuasa yang sangat besar dan apapun yang Ia kehendaki pasti terjadi. Dia seorang yang tinggi besar dan Dia tinggal dilangit. Dan Ia biasa dipanggil Tuhan. Sedangkan Hak Aman Nepe Dae hanyalah orang kecil. Dia harus bekerja mencucurkan keringat barulah dapat makan. Dia tinggal dan menetap dibumi.
Pada suatu waktu, berkatalah Teluk Aman Lailona kepada Hak Aman Nepe Dae :
" Aku akan memberikan kepadamu cahaya matahari dan hujan yang cukup, agar engkau dapat mengolah tanah yang dibumi, engkau dapat bercocoktanam sepuasnya agar daripadanya engkau tidak akan berkekurangan makanan, engkau dapat hidup darinya."
Mendengar akan perkataan Teluk Aman Lailona maka mulailah Hak Aman Nepe Dae mulai bekerja. Disaat musim panas atau kemarau maka ia mulai mengiris pohon lontar dan membersihkan hutan belukar menjadi kebun. Dan pada saat musim hujan, ia mulai menanam jagung, sorgum, padi serta berbagai jenis kacang-kacangan. Ia tidak pernah beristirahat dalam setiap musimnya. Ia selalu berada dikebun dan disawah.
Karena kerajinan dan ketekunan dari Hak Aman Nepe Dae dalam bekerja, maka apabila tiba waktu panen, ia sangat bergembira karena mendapatkan hasil yang sangat banyak. Ia menimbun banyak sekali bahan makanan. Ia menjadi orang yang kaya raya dibumi waktu itu. Ia menjadi penguasa bumi karena bahan makanannya yang begitu banyak tertimbun tidak terhitung.
Pada suatu hari, teringatlah Teluk Aman Lailona akan sahabatnya  Hak Aman Nepe Dae. Ia lalu datang mengunjungi sahabatnya dibumi. Setelah sampai dirumah Hak Aman Nepe Dae, betapa terkejutnya Teluk Aman Lailona melihat harta kekayaan Hak Aman Nepe Dae yang begitu melimpah. Rumahnya penuh sesak dengan gula air, sokal-sokal yang berisi padi, jagung dan kacang-kacangan. Kandang-kandang yang penuh dengan sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi serta segala jenis ternak.
Lalu bertanyalah Teluk Aman Lailona kepada Hak Aman Nepe Dae:
" Dari mana kamu memperoleh semua harta kekayaan ini?"
Lalu berkatalah  Hak Aman Nepe Dae dengan bangganya : " Semua yang aku miliki saat ini adalah hasil keringatku sendiri. Aku bekerja dengan begitu kerasnya untuk mendapatkan semua ini. Dan tiba-tiba kamu datang menanyakan dari mana aku memperoleh semua ini?"
Dan bertanya pulalah Teluk Aman Lailona : " ketika kamu mendapatkan semua ini, apakah kamu memperhatikan janda-janda dan anak yatim piatu atau tidak?"