1. Dosa, ...Dunia tidak lagi mengerti tentang dosa. Bahkan ada dosa yang dilegalkan oleh manusia sendiri. Dosa menjadi hal yang biasa. Dan manusia tidak takut dan malu lagi untuk berbuat dosa. Perkara-perkara yang memalukan dianggap baik dan itu biasa-biasa saja, sedangkan perkara yang baik dan berkenan kepada Allah dianggap sebagai hal aneh.Â
Tidak bisa dipungkiri karena kita hidup dan berada di wilayah ini. Tinggal bagaimana cara kita memilih dan memilah mana yang pantas dan baik untuk kita. Mazmur 37:35 berkata : "Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon". Dia begitu hebat, gagah dan berhasil, sehingga ia digambarkan sperti pohon yang tumbuh mekar. Segala cara ia pakai untuk maksudnya. Hukum-hukum Tuhan digantikan dengan kebijakan-kebijakan manusia. Â
Tetapi dalam ayat 36 berkata : "Ketika aku lewat, lenyaplah ia, aku mencarinya, tetapi tidak ditemui." Orang fasik boleh bermegah tetapi ada titik tertentu bagi kemegahannya. Karena dosa tidak pernah dikatakan baik oleh Allah. Dosa tidak bisa dikompromi. Dosa tetap dosa. Tuhan tidak pernah berkata bahwa suatu tujuan yang baik bisa menghalalkan jalan yang cemar.
2. Kebenaran,... Manakah kebenaran yang sebenarnya?Kebenaran Kayafas, Herodes dan Pilatus serta orang banyak yang menyatakan : "Lepaskan Barabas dan salibkan Yesus" menjadi penentu dan keputusan final saat itu. Tetapi di hari Paskah, Allah menyatakan bahwa Kayafas tidak adil, Herodes tidak adil, Pilatus tidak adil, dan orang banyak itu tidak adil. Itulah sebabnya Allah membangkitkan kembali AnakNya. Dan empat puluh hari kemudian IA yang ditolak oleh manusia dilantik.Â
 IA dinaikkan ke sorga, dan duduk di sebelah kanan Allah. Segala kuasa di langit dan di bumi deserahkan kepadaNya. Dan IA akan datang kembali sebagai Hakim yang adil. Itulah kebenaran yang sebenarnya. Kebenaran Allah selalu bertentangan dengan kebenaran manusia.Kebenaran manusia ialah : salibkan DIA supaya namaNya terhapus dari dunia.Â
Tapi kebenaran Allah  ialah: membangkitkan DIA, memberikan kepadaNya takhta di kanan Bapa, dan IA memerintah sebagai Raja dan segala musuh-Nya akan menjadi alas kaki-Nya. Tiga ribu orang pada waktu itu yang hatinya membara dan menyangka Yesus patut dibunuh,  kini hatinya terbakar oleh kenyataan bahwa Allah memihak AnakNya. Roh Kudus yang mengubah hati yang membara karena benci, menjadi hati yang terbakar karena penyesalan dosa.
3. Penghakiman, ...Roh Kudus menginsafkan, bahwa justru dengan peristiwa Golgota kepala ular diremukkan. Ketaatan Kristus memikul dosa manusia merupakan pukulan maut bagi iblis. Nampaknya sekarang ia masih ada, tetapi ia sudah berada didalam kekalahan yang kekal, dan kekalahan yang kekal itu menjadi permulaan hukumannya.Â
Roh Kudus menggenapi dua titipan Allah, yakni kemurahan dan keadilan, sehingga barangsiapa yang percaya, beroleh hidup yang kekal, dn barangsiapa yang menolak, akan menerima penghakiman. Hari Pentakosta mengajak kita merefleksi kembali hidup kita. Â Roh Kudus mengisafkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Ini adalah zaman anugerah, zaman penuaian jiwa-jiwa, zaman dimana kita ditetapkan sebagai pembawa pesan Pentakosta. Â Selamat merayakan Hari Pentakosta. Tuhan Yesus memberkati...
Rote Ndao, 23 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H