Mohon tunggu...
FERA PANIE
FERA PANIE Mohon Tunggu... Guru - Teacher in the village

My God is bigger than my problem

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita Hebatku

30 April 2021   22:14 Diperbarui: 30 April 2021   22:20 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonetha Panie_Sooai (by: Fera Panie)

Wahai wanita hebatku,

Ini tentang dirimu

Telah kulihat banyak guratan menambah moleknya pesonamu

Kadang hidup mengharuskanmu menangis tanpa aku mengerti

Kau mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatmu sendiri

Kau mampu tersenyum saat hatimu menjerit

Kau mampu berdendang saat hatimu menangis

Kau bahkan mampu tertawa disaat ketakutan

Kau yang menangis saat melihat anakmu menjadi pemenang

Kau yang bergirang saat melihat anakmu tertawa bahagia

Kau yang begitu bahagia saat mendengar berita kelahiran cucu-cucu mu

Kau yang begitu bersedih saat mendengar berita duka,kematian dan kehilangan

Kau yang mampu merajut hari haru dan hari indahmu

Kau adalah wanita terkuat dan terhebat yang aku kenal

Sudah banyak jalan dan cerita telah kau lewati

Kau mengajariku kemarin, hari ini dan esok

Tentang sakit dan lara

Tentang suka dan tawa

Agar jiwaku teguh menjadi roh yang kuat

Sekalipun malam menghianatiku

Wanita hebatku menghabiskan waktunya untuk mengurusku

Wanita hebatku bercakap lama dengan TUHAN tentang diriku

Wanita hebatku sang mendengar, saat semua telinga tuli tentangku

Wanita hebatku mampu mengendalikan diri saat dikuasai amarah

Wanita hebatku tetap tenang saat dipermalukan

Wanita hebatku tetap tersenyum saat diremehkan

Wanita hebatku selalu bersyukur atas segala yang ada pada nya

Wanita hebatku tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan

dapat menyembuhkan segala luka

Wanita hebatku cintanya tanpa syarat

Sehebat-hebatnya dia, ada satu yang kurang dari nya

Dia sering lupa betapa berharganya dia

Wanita hebat itu aku panggil  M A M A

Rote Ndao, 14 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun