Mohon tunggu...
FERA PANIE
FERA PANIE Mohon Tunggu... Guru - Teacher in the village

My God is bigger than my problem

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Paskah di Tengah Badai

25 April 2021   00:32 Diperbarui: 25 April 2021   01:49 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Paskah tahun ini berbeda kawan,

Tidak ada pawai obor,

Tidak ada lampu-lampu pelita yang berjejer di pinggir jalan

Tidak ada nonton bareng The Passion Of The Christ

hanya untuk menanti subuh pawai obor bersama

Tidak ada perayaan ibadah di alam bebas disertai aneka permainan

Tidak ada pawai dengan kendaraan yang didandani berjejel di jalanan

Sambil mempertotonkan aneka atraksi religius yang meriah

Tidak ada prosesi jalan Salib

Paskah tahun ini berbeda kawan,

Paskah disambut dengan air mata

Paskah dimeriahkan oleh teriakan-teriakan minta tolong

Paskah diselimuti duka, ketakutan dan kecemasan

Paskah dihantui bayang-bayang kegelapan, dingin, menggigil

Paskah di tengah badai

Badai yang bertopeng hitam

Badai yang menerjang dengan tak berhati

Badai yang berisik, mengganggu dan kami terusik

Badai yang merampas kebebasan kami

Bagaimana mungkin jiwaku pulas di lembah dongeng

Kalau saudara ku kehilangan tempat tinggal dihanyut banjir

Bagaimana mungkin aku disini duduk menikmati bintang jatuh

Kalau sahabatku kehilangan nyawa orang yang ia cintai

Bagaimana mungkin hatiku berdendang menyusun nada

Kalau kerabatku kehilangan harta yang mereka kumpul dengan keringat darah

Badai, banjir, longsor, akses jalanan terputus, pepohonan tumbang menimpa rumah-rumah, atap-atap rumah terangkat, jembatan rubuh, dermaga hancur, bendumgan jebol, gardu listrik meledak,                

 Oh TUHAN... hati ku menjerit,

Paskah tahun ini berbeda kawan,

Drama duka yang tak kunjung berakhir

Luka yang kemarin belum mengering

Karena bumi kami belum sehat dari virus Corona

Hati ini merintih bagai disabit belati

Dalam diam ku,

Aku ingin meraih pundak Mu YESUS

Karena aku tak mampu beradu kekuatan dengan badai

Aku rindu kalimat Ajaib Mu menghiburku

Bahwa aku lebih kuat dari setiap kesulitan

Paskah yang berbeda,

Paskah ditengah badai !

Rote Ndao, 04 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun