Pak Muhaimin, tidak perlu menunggu PKB menang seperti kicauan anda di Twitter. Kinerja anda baik dan membawa perubahan bagi kaum buruh yang kami tunggu. Cukuplah Presisen yang sibuk dengan partainya, anda sibuklah dengan kementrian untuk mengurusi kaum buruh di dalam dan luar negeri yang kini sangat memprihatinkan. Tapi, kalau pun anda juga ingin seperti Presiden yang tak peduli, saya hanya bisa mengelus dada. Sabar punya pejabat seperti ini
Pak Jumhur, lembaga yang anda pimpin, BNP2TKI namanya sudah buruk karena KTKLN yang menurut anda sakti buat TKI untuk mencegah TKI di luar negeri dari penyiksaan dan penganiayaan. Erwiana punya KTKLN kan, Pak? Sakti ya kartu ini? Tolong dong, Pak. Jangan terus-terusan membanggakan KTKLN. Kartu iti sudah basi, Pak. Terbukti tidak ada guna dan manfaatnya sama sekali buat BMI di luar negeri.
Toh anda dan Pak menteri baru tahu kabar ada penganiayaan dari media dan  bukan dari KTKLN, si kartu sakti ini.
Semoga para pejabat ini bisa meniru kinerja pejabat Hong Kong dalam mengusut kasus Erwiana. Karena malu dan tidak ingin nama Hong Kong hancur di mata dunia gara-gara nila setitik.
Erwiana, ribuan kawan BMI terus berdoa dan mengawal kasusmu. Keadilan buatmu adalah keadilan buat kami semua, para BMI di luar negeri. Semoga cepat sembuh dan kembali ke Hong Kong untuk menuntut keadilan dan menghukum berat Law Wan Tung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H