Mohon tunggu...
Fera Nuraini
Fera Nuraini Mohon Tunggu... profesional -

Lahir di Ponorogo. Doyan makan, pecinta kopi, hobi jalan-jalan dan ngobrol bareng. Lebih suka menjadi pendengar yang baik.\r\n\r\nMampir juga ke sini ya, kita berbagi tentang BMI\r\nhttp://buruhmigran.or.id/\r\ndan di sini juga ya \r\nwww.feranuraini.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lika-liku Dunia Tenaga Kerja di Luar Negeri

18 April 2012   10:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:28 2767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bukan ahli ekonomi apalagi psikologi, tapi melihat fenomena yang terjadi dalam keluarga BMI membuat saya miris dan sedih. Memang tidak ada yang memaksa kami-kami ini untuk menjadi TKI/ TKW di luar negeri, semua adalah pilihan kami sendiri dengan alasan yang jelas  yaitu "ketiadaan lapangan kerja yang memadai di daerah kami dan desakan kebutuhan setiap hari yang semakin tinggi."

__

Tahun ini atau beberapa bulan lagi akan ada kelulusan tingkat SMA/ SMK. Bisa dibayangkan berapa ratus ribu bahkan juta anak muda yang tidak ada biaya melanjutkan kuliah akan menjadi pengangguran.  Saya sendiri tidak berharap adik-adik kelas saya ini ikut-ikutan pergi ke luar negeri menjadi TKI/ TKW, selain umur belum mencukupi, pengalaman mereka juga belum ada. Jangan sampai hal ini dijadikan ladang empuk oleh PJTKI untuk mengeruk keuntungan.

Tidak perlu ditutup-tutupi bahwa banyak sekali PJTKI yang mendatangi sekolah-sekolah tingkat SMA/ SMK untuk merekrut para siwsinya dengan iming-iming gaji besar dengan bekerja ke luar negeri menjadi TKW. Umur dan pengalaman bukan soal bagi mereka, semua bisa diatur. Gaji tinggi tapi resiko juga tinggi apalagi umur dan pengalaman tidak mencukupi.

Semoga hal sepele ini menjadi perhatian pihak yang berwenang. Hentikan ekpsor besar-besaran tenaga kerja ke luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun