[caption id="attachment_149069" align="aligncenter" width="576" caption="BMI Hong Kong sedang rajin-rajinnya berburu goldbar"][/caption]
Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hong Kong bisa dibilang mempunyai kebebasan lebih jika dibanding dengan BMI di negara lain. Untuk urusan gaji pun, bisa dibilang BMI Hong Kong lebih tinggi jika dibanding dengan negara lain. Berangkat dari sinilah, para BMI yang dulunya bekerja sebatas ingin mengirim uang untuk keluarga ditanah air untuk membangun rumah, menyekolahkan adik-adiknya atau anak-anaknya, kini mulai terbuka dan sedikit lebih maju untuk tidak hanya memikirkan hal itu itu saja.
BMI Hong Kong Sadar Investasi disingkat BHSI yang dibentuk tanggal 19 Agustus 2011 ini menjadi jembatan bagi BMI Hong Kong untuk membangkitkan semangat akan pentingnya berinvestasi. Melalui grup Facebook yang kini telah beranggotakan 1.300 lebih, mereka saling berbagi tentang bagaimana cara mengelola keuangan yang baik demi masa depan.
“Menabung itu biasa, tapi berinvestasi ini baru OK.” Inilah motto BHSI. Mengenal investasi yang baik dan benar serta saling berbagi mengenai dunia investasi seperti emas batangan (goldbar), tanah, properti, reksadana, dan lain-lain. Menurut “Petani Saham”, demikian nama akun Facebooknya, grup ini dibentuk dengan tujuan agar lebih banyak lagi BMI yang mengenal akan pentingnya arti investasi.
Bahkan ada seorang BMI sampai menangis setiap kali membaca dinding Facebook BHSI. Dia mengaku kalau baru saja melunasi hutang temannya di bank yang jumlahnya tidak sedikit dan bulan ini baru selesai sedangkan waktu di Hong Kong tinggal 1 tahun lagi. Dia bingung, enaknya uangnya ditabung di bank atau dibelikan goldbar?
Anggota BHSI yang lain pun memberi masukan dan saran untuk BMI tadi. Facebook BHSI pun tak pernah sepi. Setiap waktu ada saja anggotanya yang memberi info terbaru misalnya soal harga emas terkini, kurs dolar, maupun informasi yang lain. Tak jarang juga mereka melakukan pertemuan saat hari libur tiba yang biasanya dilakukan di lapangan Victoria park Causway bay, Hong Kong. Para anggota BHSI pun berharap semoga semakin banyak BMI yang sadar akan pentingnya investasi demi masa depan.
Selain berinvestasi, para anggota BHSI juga punya rasa sosial yang tinggi. Mulai bukan Oktober 2011, setiap anggota BHSI menyisihkan uang minimal HK$10 atau sekitar Rp. 11.500 sebagai dana kas. Setelah terkumpul, mereka menyumbangkan dana tersebut shelter yang ada di Hong Kong. Iuran tersebut tidak wajib bagi anggota BHSI, namun tak sedikit juga yang memberi lebih dari HK$10.
Hari Minggu (13/11/11), dana yang terkumpul mereka belanjakan untuk kebutuhan pokok lalu diantar langsung menuju lokasi penampungan Forum Komunikasi Mu’minat Peduli Umat (FKMPU) dan Komunitas Migrant Indonesia-Hong Kong (KOMI) di kawasan Causway Bay Hong Kong. “Berbagi itu indah, semoga kita bisa berbagi lebih banyak lagi dari hari ini.” tutur salah satu anggota BHSI.
Shelter merupakan lokasi singgah sementara (transit) bagi BMI yang sedang menunggu kasus hukum di pengadilan. Mereka sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari siapa pun, termasuk dari anggota BHSI. Kepedulian BMI Hong Kong terhadap saudara-saudara senasib dirantau patut diacungi jempol. Mereka saling berbagi atas inisiatif sendiri, bukan paksaan dan tidak diwajibkan. Bahkan banyak yang menyesal karena tidak bisa ikut berpartisipasi mengunjungi shelter di hari Minggu kemarin.
Berharap BMI di negara lain mendapat kebebasan serupa seperti kami di Hong Kong. Dan semoga banyak yang tertular virus berinvestasi dari BHSI.
_ Sumber : di sini Foto koleksi Facebook BHSI : sumbangan untuk shelter dari BHSI dan saat berada di shelter untuk berbagi (aneh, fotonya tidak bisa diberi keterangan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H