Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau yang lebih dikenal BKKBN ada 50 ribu anak di Indonesia menikah di usia dini. Hal ini mayoritasnya diakibatkan karena hamil di luar nikah.
Menurut BKKBN, angka itu terjadi karena kurangnya edukasi mengenai seksual di kalangan anak-anak di Indonesia.
Komas Perempuan juga mengatakan bahwa dispensasi pernikahan anak meningkat hingga tujuh kali lipat sejak tahun 2016, Kepala BKKBN juga mengatakan bahwa sekitar 80% dari dispensasi itu tidak dapat ditolak karena sudah terjadinya kehamilan.
Hal itu terjadi karena masih banyak masyarakat Indonesia menganggap seks itu tabu untuk di ucapkan apalagi kepada anak-anak. Padahal edukasi tentang seks sangatlah penting diberikan kepada anak-anak, terutama pada usia dini. Hal ini agar anak-anak kita mengetahui tentang perilaku seksual yang sehat dan bertujuan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak dan hal yang tidak diinginkan seperti hamil diluar nikah terjadi.
Tujuan edukasi seksual secara dini agar anak tidak mendapatkan informasi yang salah atau yang kurang tepat seputar seks yang bisa saja di peroleh dari berbagai sumber yang tidak di percaya. Peranan yang paling penting pada hal ini adalah orang tua anak. Dengan adanya edukasi seks pada anak melalui orang tua maka anak akan lebih berhati-hati dan mengerti akan tanggung jawabnya pada diri sendiri.
Jadi betapa pentingnya edukasi seks sejak dini pada anak. Selain menjadi pengetahuan untuk mereka, hal itu juga sebagai perlindungan untuk diri mereka sendiri. Untuk orang tua dan juga keluarga, jangan merasa malu atau tabu tentang seks. Berilah pemahaman akan hal tersebut agar mencegah hal buruk terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H