Mohon tunggu...
Humaniora

Analogi Hidup Dengan Ilmu Nahwu

29 April 2018   19:50 Diperbarui: 29 April 2018   20:09 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ilmu nahwu adalah salah satu ilmu yang dikaji dalam bahasa arab. Analogi antara ilmu nahwu dengan kehidupan sangatlah banyak. Karena ilmu nahwu berasal dari Al-Quran, tidak salah lagi bahwa kita dapat mengambil pelajaran kehidupan dari ilmu nahwu.

Kehidupan di dunia ini tak ada yang tahu, namun terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh manusia. Dalam pembahasan ilmu nahwu terdapat pembagian dalam menentukan jumlah suatu benda (isim) , yakni: mufrod (tunggal), tasniyah (dua), dan jama' (lebih dari dua).

1. Isim mufrod (benda tunggal)

Isim mufrod adalah kata benda yang bermakna satu atau tunggal. Semua manusia di dunia ini pasti mengalami yang namanya kehidupan sendiri. Kehidupan sendiri disini bukan berarti tanpa adanya keluarga dan orangtua, namun sendiri disini adalah tanpa pasangan (suami/istri). Dalam keadaan ini, manusia diharuskan mandiri dan menata masa depannya untuk kehidupan selanjutnya.

2. Isim tasniyah (benda berjumlah dua)

Isim tasniyah adalah kata benda yang bermakna ganda/dua. Jika dianalogikan kehidupan manusia setelah sendiri, seharusnya adalah memiliki pasangan hidup. Dalam kehidupan bersama ini harusnya sudah dalam persiapan penuh saat kehidupan sendirinya. Sehingga saat memiliki pasangan hidup, tidak ada masa depan yang masih bingung dan ragu.

3. Isim jama' (benda lebih dari dua)

Isim jama' merupakan kata benda yang bermakna banyak atau lebih dari dua. Begitupun manusia, setelah memiliki pasangan, biasanya akan memiliki keturunan. Namun jama' disini dibagi menjadi 3 yaitu:

- Jama' mudzakar salim

Merupakan kata benda yang bermakna banyak, yang selamat dan memiliki arti laki-laki. Dikatakan selamat karena tidak ada perubahan dalam susunan lafadznya, hanya mendapatkan imbuhan diakhir lafadznya. Jika dianalogikan dengan kehidupan, jama' mudzakar salim adalah sebuah keluarga dengan masa depan yang mulus dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Adapun halangan, keluarga ini pasti dapat menyelesaikannya dengan baik.

- Jama' muannas salim

Yaitu kata benda yang memiliki arti banyak, yang selamat dan bermakna perempuan. Jama' muannas saim ini hampir sama dengan jama' mudzakar salim, perbedaannya berada pada makna laki-laki dan perempuan. Begitupun anaoginya.

- Jama' taksir

Adalah kata benda yang memiliki arti banyak. Sedangkan taksir sendiri berarti pecah. Maksudnya disini jama' taksir merupakan jama' yang berubah dari bentuk mufrodnya. Dalam ilmu nahwu sendiri dari sekian banyak jama', jama' taksir adalah yang terbanyak. Analoginya kehidupan itu memang tidak dapat diperkirakan. Dalam realita kehidupan banyak hasil yang tidak sesuai dengan keinginan.

Hidup tidak ada yang tahu. Kapan kita berdiri kapan kita jatuh. Yang kita bisa hanya berusaha yang terbaik dan berdoa, agar semua yang kita usahakan dapt sesuai dengan rencana dan harapan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun