Mohon tunggu...
Humaniora

Analogi Hidup Dengan Ilmu Nahwu

29 April 2018   19:50 Diperbarui: 29 April 2018   20:09 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yaitu kata benda yang memiliki arti banyak, yang selamat dan bermakna perempuan. Jama' muannas saim ini hampir sama dengan jama' mudzakar salim, perbedaannya berada pada makna laki-laki dan perempuan. Begitupun anaoginya.

- Jama' taksir

Adalah kata benda yang memiliki arti banyak. Sedangkan taksir sendiri berarti pecah. Maksudnya disini jama' taksir merupakan jama' yang berubah dari bentuk mufrodnya. Dalam ilmu nahwu sendiri dari sekian banyak jama', jama' taksir adalah yang terbanyak. Analoginya kehidupan itu memang tidak dapat diperkirakan. Dalam realita kehidupan banyak hasil yang tidak sesuai dengan keinginan.

Hidup tidak ada yang tahu. Kapan kita berdiri kapan kita jatuh. Yang kita bisa hanya berusaha yang terbaik dan berdoa, agar semua yang kita usahakan dapt sesuai dengan rencana dan harapan kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun