Mohon tunggu...
Humaniora

Bersyukur Perlu Dibiasakan

16 April 2018   02:56 Diperbarui: 16 April 2018   03:02 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Wr. Wb.

"Maka nikmat manakah yang engkau dustakan?" Qs. Ar-rahman :13

Sadarkah kalian bahwa sebenarnya nikmat yang diberikan kepada kita begitu besar adanya. Namun dalam keseharian sering kali keluhan masih terucap tanpa bisa dihindari. Dengan hal tersebut kita bisa menjadi hamba yang kurang bersyukur atas nikmat yang diberikan. Kita masih mendustakan nikmat-nikmat Allah. 

Jika kita renungkan begitu banyak nikmat yang tanpa kita sadari begitu besar pengaruhnya, diantaranya:

* Nikmat berupa bernafas. Bernafas adalah suatu hal yang biasa bagi orang yang sehat pada umumnya. Allah telah menganugerahkan oksigen yang begitu melimpah ruah dibumi ini, untuk kehidupan semua makhluk-Nya. Namun bagi orang sakit, mereka memerlukan jutaan rupiah hanya untuk membayar biaya bernafas. Hanya untuk beberapa oksigen saja.

Lalu apa yang sudah kita perbuat kepada Allah yang selama ini telah memberikan jutaan oksigen? Maka Bersyukurlah karena Allah tidak pernah menuntut bayaran dari oksigen yang kita hirup setiap hari. Betapa juta seharusnya kita harus membayar kepada Allah.

* Nikmat dapat bergerak bebas. Kita dapat bergerak dipengaruhi oleh otot dan saraf. Tahukah kalian seberapa kecil saraf yang kita miliki? Saraf yang terdapat ditubuh kita hanya seper sepuluh dari potongan rambut kita. Saraf begitu tipis namun bermanfaat besar. Tanpa saraf, kita hanyalah tubuh yang lemah seperti boneka. Jika saraf terganggu, maka perlu biaya besar untuk mengobatinya. Alhamdulillah..

* Nikmat kaki untuk berjalan. Kita dapat pergi kemana-mana dengan kaki. Kaki kuat dengan anugerah hebat dari Allah tanpa kenal lelah dan tak mudah patah. Andaikan kaki ini hanya buatan manusia, pastilah kaki ini akan kita beli setiap tahunnya. Karena rapuh telah kita gunakan setiap harinya.

Contohnya kursi, kursi akan rapuh beberapa tahun saja, meskipun kursi itu jarang kita gunakan untuk duduk. Bagaimana jika kaki kita seperti itu? Naudzubillah. Betapa Mulia Allah yang telah menciptakan kaki kuat ini. Alhamdulillah..

Dengan nikmat yang begitu luar biasanya, mengapa masih banyak diantara kita yang mengeluh?

Sadarilah nikmat-nikmat kecil dalam keseharian, namun berpengaruh besar untuk kehidupan. Maka dengan hal itu kita akan memperkecil adanya keluhan dan keluhan. Perbanyaklah bersyukur, karena bersyukur setiap harinya adalah hal yang sulit apabila tidak dibiasakan.

Wassalamualaikum Wr. Wb. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun