Belajar memiliki 2 efek setelah melewati berbagai proses, satu diantaranya adalah proses berfikir dan memahami.
Efek pertama dari belajar ini adalah, seseorang yang akan larut dengan apa yang dia pelajari. Dia akan mengikuti dan bahkan menjadikan apa yang di pelajari sebagai pegangan yang mungkin di kemudian hari dapat ia kembangkan.
Sedangkan efek ke dua dari proses belajar ini, setelah menjalani proses berfikir dan memahami seseorang akan meninggalkan apa-apa yang telah dia pelajari. Dia mengetahui dan memperdalam yang ia pelajari hingga akhirnya memutuskan meninggalkan dan tidak mengikuti apa-apa yang ia pelajari. Tentunya hal ini juga setelah melewayi tahapan pemahaman tertentu.
Jadi efek dari belajar dengan berfikir dan memahami di dalamnya dapat saja tidak sesuai harapan atau dengan kata lain dapat berbeda pada setiap individunya.
Saat seseorang mempelajari tentang kapitalis, bisa jadi ia akan menjadi seorang ahli kapitalis atau pakar bidang tersebut. Namun di sisi lain ada seseorang yang mempelajari hal yang sama malah keluar dari teori-teori kebenaran kapitalis dan malah membentuk sekte di luar kapitalis yang mungkin menjadi antitesa dari kapitalis (betentangan).
Demikian pula dengan agama. Ketika seseorang belajar agama, boleh jadi dia akan menjadi ahli dan larut dalam agama tersebut. Namun pada hal lain seseorang yang belajar agama justeru menjauh dan melepas agama tersebut setelah ia belajar dengan berfikir dan memahaminya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H