Fensa Aldhi Harmada
Â
Yogyakarta -- Siapa yang tidak mengenal kota jogja? Daerah Istimewa ini memiliki beragam pusat-pusat wisata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mulai dari pusat perbelanjaan seperti batik, kerajinan tangan, barang-barang antic hingga oleh-oleh khas yaitu bakpia pathok dan makanan khas jogja lainnya yang menjadi tujuan akhir ketika kita mengakhiri liburan kita di kota ini.Â
Namun apa jadinya Ketika kita berwisata di jogja sekaligus dapat belajar tentang sejarah mengenai perjuangan bangsa Indonesia dalam memperebutkan kemerdekaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, apalagi kalau bukan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Para traveler pecinta museum tentunya sudah tidak asing lagi dengan Salah satu bangunan peninggalan belanda yang dibangun pada tahun 1760 dan masih berdiri kokoh sampai saat ini dan menjadi spot foto favorit wisatawan local dan mancanegara,untuk lokasi museum ini sendiri sangat strategis dengan pusat kota nol km yogya tepatnya hanya berada di utara titik nol km.Â
Para pengunjung tidak perlu khawatir dengan lokasi parkir, karena area parkir cukup luas untuk kendaraan roda empat dan dua, bahkan Ketika akhir pekan sebelum pandemic ini banyak wisatawan yang datang dengan minibus maupun bus pariwisata.
Ketika kita memasuki Kawasan parkir kita akan melihat jembatan penghubung ke pintu masuk loket yang dijaga oleh dua satpam yang ramah, nantinya kita akan di arahkan ke pembelian tiket dan akan ditemani oleh tour guide yang ramah untuk menemani perjalanan kita mengelilingi kawasan wisata bersejarah tersebut.Â
Kita bisa mengunjungi museum ini setiap hari mulai pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore, waktu yang puas dongg untuk mengelilingi museum. Memasuki bagian depan setelah pintu masuk kita akan melihat beberapa patung yang menggambarkan para tokoh perjuangan di masa itu dan juga kita nanti bisa melihat beberapa bangunan yang didalamnya isinya diorama loh.. asyik bukan?Â
Diorama ini mengisahkan perjuangan yang pada setiap peristiwa penting digambarkan dengan miniature patung sehingga kita mudah memahami dan juga tertarik untuk membaca kronologis, karena setiap peristiwa dalam diorama tersebut banyak miniature tokoh-tokoh dan juga nanti pengunjung bisa melihat benda peninggalan seperti seragam tantara Indonesia pada zaman dahulu,, senjata pada zaman dahulu dan beberapa peninggalan lainnya yang di letakkan dalam kaca hiasan.
Pengunjung sebaiknya membawa makanan dan minuman dari luar , karena di dalam museum hanya menyediakan kantin mini yang hanya menjual makanan camilan dan juga minuman serta makan siang dengan menu ala museum, serta bagi umat beragama muslim disediakan