Mohon tunggu...
Fenomena ArantxaNafiazzizah
Fenomena ArantxaNafiazzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif S1 Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Saya hobi membaca dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Joki Tugas, Benarkah Solusi Jalan Pintas?

30 Juni 2024   20:29 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:01 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman yang semakin berkembang saat ini, joki tugas menjadi fenomena lazim di kalangan pelajar dan mahasiswa. Dunia pendidikan modern yang semakin kompetitif, pelajar dan mahasiswa sering kali dihadapkan pada tuntutan yang berat, baik dari segi waktu, materi, maupun harapan akademik. Banyak pelajar ataupun mahasiswa yang memanfaatkan adanya joki tugas untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Joki tugas mudah ditemukan di aplikasi-aplikasi yang sering digunakan Gen Z saat ini seperti X, instagram, bahkan whatsapp. Tarif yang dipasang pun beragam, ada yang masih dalam skala relatif murah, bahkan mahal tergantung tugas yang akan dikerjakan.

Joki tugas semakin banyak digunakan karena akses yang mudah karena kemajuan teknologi. Hal ini sering kali terjadi di tengah tekanan yang tinggi akan deadline, kurangnya pemahaman terhadap materi, atau karena alasan lain seperti kesibukan ekstrakurikuler atau organisasi. Ada juga yang menggunakan joki karena malas mengerjakan tugas. Apakah menggunakan joki tugas memang solusi jalan pintas ataukah kerugian jangka panjang?

Penyebab

Penggunaan joki tugas mendapat dampak positif dan negatif. Salah satu dampak positif yaitu mahasiswa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Tugas yang dapat terkumpul tepat waktu dapat mengurangi tekanan yang didapat mahasiswa karena merasa tugas lebih cepat selesai.

Joki tugas tentu memiliki sisi negatif, salah satunya menurunnya etika dan kejujuran mahasiswa. Selain itu, penggunaan joki tugas termasuk pemborosan karena apabila mengalami ketergantungan akan selalu memakai jasa joki tugas. Uang yang digunakan untuk membayar joki tugas dapat digunakan untuk membeli keperluan lain yang lebih bermanfaat.

Mahasiswa dengan tekanan akademik yang berat dan laporan atau proyek yang harus diselesakan dalam waktu dekat bersamaan dengan tugas dari pengajar. Mahasiswa yang harus bekerja untuk menghidupi dirinya dan membiayai pendidikan tentu kesulitan dalam mengelola waktu sehingga banyak tugas yang tertunda. Hal ini mendorong mahasiswa mencari solusi cepat dengan menggunakan joki tugas.

Banyaknya tugas berupa tulisan seperti makalah atau esai mendorong mahasiswa yang kurang terampil dalam menulis menggunakan joki tugas. Selain joki tugas, mereka kerap kali menggunakan ChatGPT sebagai alternatif lain. Tekanan dari keluarga yang mengharuskan tercapainya nilai akademik yang baik juga meningkatkan tekanan pada mahasiswa sehingga mencari jalan pintas yaitu menggunakan joki.

Akibat

Maraknya joki tugas ini tentu berdampak pada kemandirian dan kompetensi pelajar ataupun mahasiswa. Penggunaan joki tugas di kalangan mahasiswa menyebabkan hilangnya kesempatan belajar sehingga berdampak pada kemampuan mereka di masa depan. Mahasiswa berpotensi kehilangan keterampilan dan kompetensi akademik yang seharusnya didapatkan ketika mengerjakan tugas.

Penggunaan joki tugas juga menyebabkan ketergantungan pada mahasiswa. Mahasiswa menjadi tidak percaya diri akan kemampuan diri sendiri. Mahasiswa akan selalu menggunakan joki tugas meskipun tugas yang diberikan oleh pengajar masih bisa dikerjakan sendiri.

Joki tugas mungkin menjadi salah satu solusi cepat atau jalan pintas bagi pelajar atau mahasiswa yang terdesak. Sesekali mungkin masih lazim, namun apabila sudah ketergantungan, tentu akan sulit untuk dilepaskan. Penting bagi pelajar atau mahasiswa menanamkan dalam diri untuk bersikap jujur dan bertanggungjawab. Mengerjakan tugas sendiri tanpa joki tentu menjadi proses belajar karena dapat mengetahui pengetahuan baru yang bermanfaat untuk kompetensi di masa depan. Selain itu, juga dapat mengerjakan bersama teman untuk meringankan beban dan dapat memupuk sikap kerjasama dalam kelompok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun